Mohon tunggu...
Yulia novitasari
Yulia novitasari Mohon Tunggu... Guru - pendidikan islam anak usia dini

mahasiswa IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kelompok 6 Penemuan Kebenaran dan Sarana Berfikir Ilmiah

4 Desember 2019   19:02 Diperbarui: 4 Desember 2019   19:08 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 CARA PENEMUAN KEBENARAN 

1. KEBETULAN

Pennemuan kebenaran secara kebetulan adalah penemuan yang berlangsung tanpa sengaja. Dalam sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu banyak juga yang berguna walaupun terjadinya tidak dengan cara yang ilmiah, tidak disengaja, dan tanpa rencana. Cara ini tidak dapat diterima dalam metode keilmuan untuk menggali pengetahuan atau ilmu

2. COBA DAN RALAT

Terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil atau tdk berhasil kebenaran yang dicari. Ada aktifitas yang mencari kebenaran, tetapi aktivitas ini mengandung unsur spekulatif atau untung-untungan penemuan dengan cara ini kerap kali memerlukan waktu yang lama, karena memang tanpa rencana, tidak terarah, dan tidak diketahui tujuannya.

3. OTORITAS

Pendapat kebanyakan orang-orang yang memiliki kewibawaan, misalnya orang-orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering diterima sebagai kebenaran meskipun pendapat itu tidak disarkan pada pembuktian ilmiah, pendapat itu tidak berarti tidak ada gunaya. 

Pendapat ini tetap berguna, terutama dalam merangsang usaha penemuan baru bagi orang-orang yang menyaksikannya. Namun demikian adakalahnya pendapat itu ternyata tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian pendapat pemegang otoritas itu bakanlah pendapat yang berasal dari penelitian, melainkan hanya berdasarkan pemikiran yang diwarnai oleh subjektivitas.

4. SPEKULATIF

 cara ini sama dengan coba dan ralat hanya saja ada bedanya. seseorang yang menghadapi suatu masalah yang harus dipecahkan pada penemuan secara spekulatif Mungkin sekali ia membuat sejumlah artenatif pemecahan, kemudian ia mungkin memilih satu alternatif pemecahan, sekalipun ia tidak yakin benar mengenai keberhasilannya.

5. BERFIKIR KRITIS DAN RASIONAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun