Mohon tunggu...
Fransisca Yuliyani
Fransisca Yuliyani Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pecinta bunga matahari | Gratitude Practitioner

Menulis untuk meninggalkan jejak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Balik Status Media Sosial dan Sawang Sinawang

20 Agustus 2024   20:43 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Beberapa waktu lalu ada postingan di sebuah akun Instagram saya yang menampilkan sebuah rumah dengan taman yang indah dan rapi. Pot-pot tanaman menghiasi teras dan warna hijaunya sangat memanjakan mata. Di caption tertulis, "Taman tetangga memang cantik banget. Rumahnya juga bagus. Tapi ya namanya hidup sawang sinawang ya, guys."

Dalam bahasa Jawa, sawang sinawang berarti sebuah seni membandingkan hidup dengan orang lain tanpa kita tahu apa yang sebenarnya terjadi. Seperti yang dialami setiap kita yang mungkin tidak hanya membandingkan taman tetangga tapi juga hal yang lebih luas, seperti pencapaian hidup dan kesuksesan. 

Kita memang terbiasa untuk melihat dan mengagumi hal yang indah dan penuh cerita keberhasilan. Kadang, kita melupakan proses orang itu untuk meraih semuanya. Inilah yang membuat konsep sawang sinawang selalu bermakna negatif. Ya, hidup orang lain selalu dalam keadaan baik dan hanya kita sendiri yang terus berjuang. Hanya kita yang tidak pantas mendapatkan setiap hal baik dalam hidup. Sedangkan mereka, selalu terlihat jauh di atas kita.

Di balik semua itu, sawang sinawang sebenarnya bisa membuat kita menjadi lebih baik. Kita cek, yuk.

1. Sebagai motivasi

Hal pertama yang bisa kita jadikan pelajaran adalah membuat pencapaian orang lain sebagai motivasi. Mereka bisa jadi bukti bahwa yang kita inginkan ada. Yang kita impikan adalah mungkin. 

Saat ini bila keadaan kita masih terhimpit dan seperti tidak ada jalan keluar, jalani saja dulu. Memang tidak nyaman tapi tetaplah punya keyakinan akan ada masanya kita keluar sebagai pemenang. Mungkin waktunya tidak sama dengan yang lain tapi satu yang pasti kita terus bergerak menuju tujuan. Sawang sinawang juga bisa menjadikan kita terus memupuk harapan bahwa segala hal baik yang memang menjadi bagian kita akan menghampiri pada saat yang tepat. 

Sebaliknya, bila kita menjadikan sawang sinawang sebagai sarana untuk validasi, tentunya kita jadi terburu-buru dan terus memberi makan pikiran dengan hal negatif. Yang ada hanya kebencian dan melupakan apa yang saat ini kita punya. Kita hanya melihat bahwa hal baik tidak mungkin terjadi pada diri kita. Kita terus terperangkap dalam hal yang membuat kita ada dalam kebencian. 

2. Menjadikan kita pribadi yang lebih bersyukur

Tidak ada yang salah dengan sawang sinawang. Dari sini, kita bisa belajar tentang rasa syukur pada apa yang sudah kita punya dan raih. Memang tidak mudah untuk mengucapkan terima kasih saat sedang terpuruk. Tapi dengan menulis atau merefleksikan hal yang bisa disyukuri, kita tidak punya waktu untuk mengeluh dan membandingkan hidup dengan orang lain. Untuk memiliki hati yang penuh rasa syukur memang memerlukan kebiasaan yang konsisten. Tapi dengan sering menyadari setidaknya satu hal yang membuat kita bersyukur, itu sudah cukup. 

Selain mengasah rasa syukur, sawang sinawang juga memiliki makna positif untuk terus menggali kemampuan diri. Kalau orang lain bisa meraih yang terbaik, maka kesempatan itu pun seharusnya ada dan mungkin. Kita tinggal membuka diri dan mereview apa yang perlu dilakukan untuk meraih tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun