Mohon tunggu...
Fransisca Yuliyani
Fransisca Yuliyani Mohon Tunggu... Guru - Seorang pecinta bunga matahari | Gratitude Practitioner

Menaruh perhatian pada Law of Attraction dan manifestasi..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Minimalis: Sedikit tapi Berkesan

7 Mei 2023   22:46 Diperbarui: 7 Mei 2023   23:09 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: Pexels/Andre Furtado

Akhir-akhir ini, linimasa di media sosial saya dipenuhi para konten kreator yang mengenalkan gaya hidup minimalis. Saya memutuskan untuk menonton keseharian seorang minimalist yang mengenalkan manfaat hidup sederhana itu. Sebenarnya, apa sih gaya hidup minimalis itu?


Minimalis adalah sebuah konsep saat kamu hanya memilih untuk menggunakan barang yang kamu perlukan dan melakukan aktivitas yang membuatmu merasa lebih hidup dan bahagia. Seorang minimalist itu ahlinya decluttering. Maksudnya, seseorang yang telaten merapikan dan mengorganisir setiap barang yang ia punya. 

Dia biasanya menyumbangkannya pada yang lebih perlu atau mendaur ulang dan memakainya lagi. Gaya hidup minimalis sangat mengedepankan sebuah kesederhanaan yang menyangkut kepuasan batin. Minimalis tidak mudah tergiur untuk mengikuti tren pakaian atau gawai yang sedang digandrungi banyak orang. Seorang minimalist lebih memilih untuk mencintai apa yang dia punya dan mensyukurinya.


Terus, apa yang minimalist lakukan untuk bisa bertahan dengan gaya hidup sederhana ini? Mari kita lihat.


1. Memusatkan perhatian pada apa yang sedang terjadi


Mindfulness. Seorang minimalist sangat cermat pada apa yang ada di dekatnya. Dia dengan mudah menggali dan menemukan hal baru untuk dinikmati. Saat sedang berjalan di taman, dia pasti akan dengan mudah memperhatikan setiap tanaman atau objek lain. 

Dia menemukan kedamaian hanya dengan memilih untuk berada di tempat ini, sekarang. Tidak ada gawai yang mendistraksi. Kalaupun ada, itu hanya untuk keperluan yang paling penting. Ia jarang memikirkan hari esok karena ia sibuk bersyukur dan menikmati hari ini. Well, kedengarannya sulit ya? Tapi, kalau kamu sudah terbiasa, hal ini bukanlah masalah besar.

2. Merasa cukup


Seorang minimalist adalah dia yang hanya menyimpan benda atau pakaian secukupnya. Tidak masalah untuk memakai pakaian yang sama untuk aktivitas sehari-hari. Ia juga tidak mudah tergiur untuk memiliki tas mahal atau gawai keluaran terbaru demi sebuah gengsi. 

Dia tahu porsi dan bagiannya. Ia ahli dalam merasa cukup dalam hal mendasar seperti pangan, papan dan sandang sampai hal lain yang menyangkut rasa bahagia. Hal ini tentu saja memerlukan proses untuk bisa merasa cukup atas apa yang sudah ia raih. Tapi seorang minimalist tahu bagaimana memandang sesuatu dari sudut yang berbeda dan berani mengatakan cukup. 


3. Banyak melakukan self-care


Bukan berarti dia adalah orang egois. Minimalist sangat mengerti apa yang membuatnya merasa cukup luar-dalam. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan membaca buku favorit, masak makanan yang ia sukai dan seterusnya. 

Dia melakukan ini sebagai wujud cinta pada dirinya. Tapi tidak selamanya berpusat pada kesenangan lahir. Ia juga memperhatikan asupan batin dengan melakukan refleksi atas apa yang sudah ia lakukan dan bagaimana memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.


4. Memilih tempat tinggal dan teman yang sesuai


Ia juga haus akan tempat baru yang bisa dikunjungi dan memilih tinggal di sana untuk beberapa bulan. Kalau dia menyukai tempat dengan pegunungan atau pedesaan, ia tidak segan untuk berhenti dari pekerjaannya dan pindah. Memang tidak semua tapi dari pengamatan saya, minimalist punya tempat favorit yang selalu membuatnya lebih bahagia. Entah itu dekat dengan alam atau perkotaan yang cukup sibuk, tapi tetap menawarkan keindahan.  

Begitu juga dengan lingkup pertemanan. Dia memilih untuk membangun koneksi dengan mereka yang begitu penting. Bukan berarti menutup diri. Minimalist membatasi zona pertemanan mereka agar hidup juga ikut tenang. Tidak perlu berurusan dengan drama yang kadang membuat pening.


5. Terlibat dalam kegiatan sosial


Minimalist memerlukan orang lain untuk bisa tetap hidup dan terkoneksi. Dia juga terlibat dalam kunjungan kasih atau kegiatan sukarelawan untuk membantu sesama. Memang pada akhirnya semua pasti memiliki hubungan dan saling membutuhkan. Minimalist pun tidak lepas dari hal  yang satu ini. Ia juga terlibat aktif dalam hal yang berhubungan dengan kemanusiaan ini.


Pada akhirnya, gaya hidup minimalis menawarkan kesederhanaan untuk bisa bahagia lahir dan batin. Dia tahu yang terbaik untuk dirinya, tapi tetap mengambil bagian dalam hidup bermasyarakat. Nah, dari penjelasan di atas, apakah kamu tertarik untuk mengikuti gaya hidup minimalis yang sederhana? Tidak perlu memaksakan diri, ya. Semua itu pilihanmu dan kamu bebas untuk mengikuti gaya hidup mana yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhanmu.

Salam minimalis :)
**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun