Mohon tunggu...
Fransisca Yuliyani
Fransisca Yuliyani Mohon Tunggu... Guru - Seorang pecinta bunga matahari | Gratitude Practitioner

Menaruh perhatian pada Law of Attraction dan manifestasi..

Selanjutnya

Tutup

Love

Menjadi Agen Cinta

15 Februari 2023   14:50 Diperbarui: 15 Februari 2023   15:07 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Pexels)

Februari itu bulan yang penuh bunga mawar merah, cokelat dan surat cinta. Hampir setiap orang menyebarkan virus yang sarat dengan hadiah dan kebahagiaan. Pasti kalian juga ikut berpartisipasi dalam perayaan sekali setahun ini, kan? 

Hari sebelumnya kalian sudah sibuk mengunjungi minimarket terdekat untuk membeli cokelat atau rangkaian mawar dan memberinya pada orang terkasih.  Sah- sah saja ketika kita menunjukkan perhatian pada sesama. 

Itu sebagai tanda kalau kita menghargai keberadaan mereka. Tapi hari kasih sayang sejatinya tidak hanya sehari. Kita bisa menjadi agen penuh cinta dalam setiap hembusan napas. Memang bisa? Kita lihat, yuk.

1.Cintai dirimu dulu

Untuk bisa menjadi agen penyebar cinta, tentulah harus mencintai diri sendiri dulu.

Kenali dirimu luar dalam dan lakukan hal yang membuatmu merasa dicintai. Jangan menunggu orang lain untuk mencintai tapi kamu belum bisa menerima diri. 

Self love. Ini adalah kegiatan yang berfokus pada diri sendiri. Tidak melulu melakukan tindakan ini saat akhir pekan. Mulai sekarang, kita bisa lebih peka dengan kondisi diri sendiri. 

Misalnya, menyiapkan sarapan sehat dan mudah, merapikan kamar dan menulis jurnal bersyukur. Kita juga bisa melakukan dialog dengan diri sendiri dan cari tahu apa kelemahan kita. Terimalah dengan lapang dada dan terus tempa diri untuk meraih yang terbaik. 

Nah, kalau kita sudah jago dalam seni mencintai diri, selanjutnya akan lebih mudah menyebar cinta pada tiap orang yang kita jumpai. Cintai dirimu seperlunya dan kita akan jadi lebih mudah menyebarkan kebaikan.

2. Maafkan kesalahan dirimu di masa lalu

Mungkin sudah sering kita mendengar betapa pentingnya merelakan dan memaafkan, entah itu pada diri sendiri atau orang lain. 

Tapi pada kenyataannya, kita sangat kesulitan untuk sungguh menerima keadaan dan memaafkan. 

Mulai hari ini, cobalah untuk lebih lembut dengan diri sendiri dan memaafkan kesalahan yang pernah kita lakukan. 

Awalnya memang sulit tapi bila ada kemauan, pasti ada jalan. 

Dengan kita jadi pribadi yang pemaaf dan tidak menyimpan dendam atau kepahitan, hati akan terasa lega dan cinta akan diam di hati.

 Kita jadi lebih gampang menjadi orang yang penuh aura positif.

3. Menerima hal buruk tanpa komplain

Kadang ada momen saat kita begitu sulit buat menerima hal buruk yang terjadi. Kita jadi lebih mudah untuk komplain dan menuntut semuanya harus sesuai keinginan kita. 

Well, kadang ada hal yang tidak bisa kita kendalikan terjadi. Sejatinya kita belum menemukan alasan kenapa hal itu terjadi. 

Nantinya saat kita terus melangkah, pasti ada alasan kenapa hal buruk itu terjadi. Ingatlah kalau semua hal di dunia ini saling terjalin. Ada koneksi di antara semua hal yang kita alami.

Kalau misalnya kamu nggak mendapat pekerjaan yang kamu mau, percayalah Tuhan dan semesta sudah merancang yang terbaik. Cuma kamu belum bisa melihatnya sekarang. Jadi, kalau kamu ada di titik saat semua hal seperti menentangmu, tarik napas dan percayalah kalau semua hal yang memang ditakdirkan untukmu akan menjadi milikmu. Jalannya memang berliku tapi itu pasti. 

Nah, dari tiga hal di atas, mana yang sudah kamu lakukan? Kalau belum, mari kita coba bersama untuk menjadi agen yang penuh cinta. Bila semua orang dipenuhi cinta, dunia pasti terasa lebih indah. Meski membaca artikel ini lebih mudah daripada melakukannya secara konsisten, tidak ada yang mustahil bila niat kita sudah bulat untuk berubah.

Sampai di sini dulu, ya..

Salam penuh cinta :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun