Ken tertawa pelan. Tawanya begitu menular hingga Nala lupa dengan apa yang baru saja Ken ucapkan.
"Kita lanjutin lagi hubungan kita, Nal. Dan biar aku yang hapus semua kesedihanmu. Lagian ngapain sih jadian sama tetangga? Nggak ada sensasi kangennya," lanjut Ken dengan santai.
Nala meninju pelan lengan Ken. "Memangnya kamu tahu dari mana kalau aku kangen kamu?"
"Aku tuh paling ngertiin kamu Nal. Nggak mungkin ada yang bisa gantiin," ujar Ken, meraih tangan Nala dan meremasnya. Sentuhan hangat itu langsung menjalar ke hati, membuat Nala membalas genggaman tangan lelaki itu.
Pilihan Nala untuk datang ke reuni adalah benar. Ia tak perlu lagi takut menghadapi Ken dan masalah yang mengikutinya. Nala tahu, selama ia bersama dengan orang tepat, momen apapun itu akan lebih bermakna.
Di kejauhan, Dwina sudah berteriak heboh dan menunjuk dirinya dan Ken. Beberapa orang sibuk mengabadikan momen itu dalam foto dan video. Nala mengulas senyum sebelum tertawa bahagia sementara senyum Ken makin lebar. Biar saja mereka bilang ini terlalu cepat untuk kembali memulai sebuah hubungan dengan mantan. Selama kita tahu pilihan kita tepat, janganlah takut untuk melangkah. Semesta pasti mendukung dan memberi yang terbaik.
***
Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Dibuat untuk mengingatkan kita kalau segala yang menjadi milik kita pasti akan menemukan jalannya.Â
Selamat tahun baru 2023, semuanya.. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H