Sudahkah anda 'ngeteh' hari ini?
Mendengar kata 'ngeteh' yang langsung tergambar dalam benak saya adalah minum teh bersama dengan keluarga.Â
Aih, terbayang cangkir rumah lengkap dengan lepeknya yang berwarna putih kekuningan. Di dalamnya ada teh buatan ibuk yang hangat sedikit panas dengan aroma melati. Sedap sekali.Â
Tradisi 'ngeteh' di pagi hari selalu dilakukan sejak kami masih kecil. Saya ingat favorit kami adalah Teh 999 dan Teh Gopek. Kedua teh lokal tersebut memiliki wangi segar. Begitu dituang air panas, kesegarannya langsung menguar mewarnai pagi kami.
Tradisi 'ngeteh' bersama paling terasa dilakukan di hari Minggu. Hari yang selalu diisi dengan kesibukan bapak dengan jahitannya, dan ibuk yang duduk bersama kami menikmati teh dalam cangkir masing-masing. Bapak dengan teh tubruk, sementara kami semua teh yang sudah disaring.
Tentu saja minum teh bersama dilakukan ketika kami sudah selesai bersih-bersih. Ah ya, tugas saya ketika itu menyapu dan mengepel lantai, adik menyapu halaman sementara mas saya menimba air.
Selesai dengan tugas masing masing kami duduk di ruang depan. Saat ngeteh adalah saat yang sangat menyenangkan. Saat dimana bapak bercerita tentang apa saja, ditambah candaan kami dan tak ketinggalan lagu-lagu yang disetel dari tape kesayangan kami.
Ada lagu-lagunya Jim Reeves, Andy William, Deep Purple, Francis Goya, Bimbo, Ebiet dan banyak lagi. Ya, lagu-lagu Bapak yang akhirnya menjadi lagu kegemaran kami. Bahkan sampai sekarang playlist saya di hp maupun laptop isinya lagu-lagu itu.
Kegemaran 'ngeteh' terus terbawa di keluarga saya sendiri, mulai anak-anak masih kecil hingga besar. Saat ini kami mulai mengenal teh celup. Untuk anak-anak saya lebih suka membuatkan teh celup karena lebih praktis.Â