Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Potluck Sego Pecel di Hari yang "Sangat Bernilai"

19 Desember 2024   00:40 Diperbarui: 19 Desember 2024   00:40 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendol yang berbeda, sebagian berbalut tepung, sebagian tidak (dokumentasi pribadi)

Pecel punten (sumber gambar: Kompas.com)
Pecel punten (sumber gambar: Kompas.com)

Cara membuatnya mirip dengan nasi kuning. Pada punten untuk memberikan aroma sedap sering ditambahkan daun salam atau pandan.

Setelah beras dan santan yang akan dijadikan punten masak menjadi nasi, nasi dihaluskan dengan alu lalu dipadatkan seperti jadah dan dipotong potong.

Tapi rencana pecel punten tersebut gagal karena ternyata pedagang punten  sudah lama tutup, tema langsung berubah menjadi sego pecel (nasi pecel).

Layaknya potluck, hidangan dibawa masing-masing dari rumah, seperti sayuran, bumbu pecel, menjes kacang, bakwan, mendol, kerupuk, bothok juga pepes. Hanya nasi yang dimasak di sekolah.

Yang menarik, ada dua orang yang sepakat membawa mendol. Dan wujud mendol yang dibawa ternyata berbeda. 

Mendol yang berbeda, sebagian berbalut tepung, sebagian tidak (dokumentasi pribadi)
Mendol yang berbeda, sebagian berbalut tepung, sebagian tidak (dokumentasi pribadi)

Sedikit tentang mendol, ini adalah hidangan yang terbuat dari tempe yang dihaluskan, diberi bumbu tertentu , dikepal kepal lalu digoreng.

Nah, teman yang tinggal di daerah Wagir membawa mendol dalam balutan tepung sedang dari daerah Bareng mendolnya tanpa balutan tepung.

Aha, ternyata beda daerah beda pula mendolnya. Tapi apapun bentuknya, keduanya sama sama sedap.

Setelah hidangan disiapkan di meja guru,  makan bersama dimulai. Dengan wadah kertas bungkus, kami mulai menyendok nasi, mengambil sayur sekaligus menyiramnya dengan bumbu dan melengkapinya dengan lauk. Aih makan bersama selalu terasa lezat apapun hidangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun