Pagi itu suasana di dalam salah satu aula UMM Kampus dua Malang tampak demikian sibuk. Ibu-ibu dengan busana muslim warna warni tampak asyik menata berbagai macam makanan yang ditata di atas meja.
Makanan atau lebih tepatnya kudapan pagi ini ditata demikian cantik. Dalam kemasan yang menarik, mereka juga punya nama yang unik. Sebutlah Abole (abon lele), Ginco (ginger kacang  eco), kukis dari tepung bentul, Moccaf Kelor, Cassava Keju, Mam Bawang Goreng dan banyak lagi.
Nama- nama yang menarik membuat pengunjung berhenti sejenak dan dengan penuh rasa ingin tahu mengamati makanan yang tersaji dengan lebih teliti.
Di atas adalah gambaran suasana Lomba Olahan Pangan Lokal dan Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah tingkat kota Malang yang diadakan pada hari Minggu, 1 Desember 2024.
Gerakan Lumbung Hidup adalah usaha pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil bahan pangan keluarga. Misal untuk ditanami berbagai macam sayuran, toga ataupun  memelihara ternak dan budidaya ikan.
Gerakan ini bertujuan agar setiap keluarga bisa mendapatkan akses yang lebih mudah dalam menyajikan makanan yang bergizi, atau bahkan juga untuk tambahan ekonomi.
Lomba Olahan Pangan Lokal dan Gerakan Lumbung Hidup ini  diadakan oleh  Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pengurus Daerah Aisiyah kota Malang dan diikuti oleh 65 peserta dari  PCA Klojen, Sukun, Kedung Kandang, Blimbing , Lowokwaru.
Dalam lomba tersebut proses pengolahan makanan diserahkan dalam bentuk video, sedangkan hasil makanan didisplay di lokasi.
Sehari sebelum lomba dilaksanakan kegiatan Sekolah Wirausaha Aisiyah (SWA)  dengan para pemateri dari Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan serta tokoh pengusaha kota  Malang yaitu Dadik Wahyu Cang. Â
Dalam acara ini  Didik Wahyu Cang memberikan materi tentang bagaimana cara membuat branding dari sebuah produk juga memberikan semangat pada para peserta untuk berwirausaha.
Pagi yang luar biasa. Selain memberikan inspirasi untuk berwirausaha, di tengah gempuran berbagai makanan kekinian, para peserta diajak untuk meningkatkan kecintaan kita pada olahan makanan lokal.
Mengingat betapa keterlibatan perempuan sangat diperlukan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, melalui gerakan lumbung hidup para perempuan Aisyiyah diajak untuk memperkuat peranannya dalam pengadaan bahan makanan bergizi sehingga dapat memperbaiki  ketahanan pangan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H