Guilielmo dulunya bekerja di sebuah pos perdagangan di Bulgaria, Afrika Utara (sekarang menjadi Aljazair), dan ketika muda Fibonacci sering membantu ayahnya. Di sini ia mulai belajar tentang sistem bilangan Arab.
Fibonacci menemukan bahwa sistem bilangan Arab jauh lebih simpel daripada bilangan Romawi. Karenanya ia terus belajar dan melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk memperdalam ilmunya.Â
Pada usia 27 tahun ia menuliskan semua hasil belajarnya dalam sebuah buku yang berjudul Liber Abaci (Buku Perhitungan).
Buku ini menunjukkan kepraktisan sistem bilangan Arab dengan menerapkannya dalam konteks perdagangan, konversi ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran uang, dan aplikasi lainnya.
Saat ini, deret Fibonacci digunakan dalam berbagai bidang seperti perhitungan, perdagangan saham, arsitektur, hingga desain. Pola perhitungan ini juga dianggap muncul di alam, hingga ke dalam susunan DNA.
Berbagai anggapan tersebut membuat sebagian orang menganggap barisan Fibonacci sebagai kode rahasia alam atau bahkan Bilangan Tuhan.
Kata "Bilangan Tuhan" sebenarnya hanya sebuah kiasan untuk menunjukkan betapa istimewanya bilangan Fibonacci.
Keistimewaan dari Bilangan Fibonacci tampak pada hal hal sebagai berikut :
1. Keterkaitan dengan Alam : Banyak hal-hal di lama raya yang mengikuti pola bilangan Fibonacci, seperti pola pertumbuhan daun pada tanaman (phyllotaxis), bagian tengah bunga matahari, sisik buah nanas, dan spiral pada kerang, mengikuti urutan Fibonacci.Â