Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Romansa STOVIA, Tentang Perjuangan Pemuda dari Berbagai Suku Bangsa untuk Meraih Cita-Cita

29 Oktober 2024   09:21 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:51 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku ini saya dapatkan di Gramedia kira- kira sebulan yang lalu. Buku yang sangat menarik, karena saya belum  pernah membaca novel sejarah dengan latar belakang STOVIA. 

Buku yang menggambarkan semangat kaum muda ini sangat menginspirasi untuk tegar dalam berjuang meraih cita- cita.

Sedikit tentang STOVIA

STOVIA, Sumber gambar : SindoNews
STOVIA, Sumber gambar : SindoNews
STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera didirikan pada tahun 1849.

Latar belakang pendirian sekolah ini adalah karena kondisi kesehatan masyarakat Betawi yang memburuk karena sakit malaria.

Para dokter tidak bisa menangani pasien dengan baik karena jumlah dokter sangat sedikit.

Karena mendatangkan dokter langsung dari Belanda memerlukan biaya yang mahal akhirnya Dr Willem Bosch akhirnya mengusulkan agar pemerintahan Hindia Belanda mendidik pemuda pemuda Jawa menjadi tenaga kesehatan.

Pada tahun 1849 dibangunlah sekolah kedokteran di Hindia Belanda dengan nama Sekolah Dokter Jawa berlokasi di Welvetreden.

Lulusan sekolah ini nantinya akan menjadi asisten dokter atau mantri cacar, karena selain menghadapi wabah malaria, Batavia juga terjangkit wabah cacar.

Pada 1902 Sekolah Dokter Djawa semakin berkembang dan berganti nama menjadi STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera. 

Dari namanya sudah mulai tampak bahwa yang bersekolah di sini bukan hanya orang Jawa saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun