Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kopi Sekarputih, Tentang Hangatnya Sebuah Kebersamaan

27 Oktober 2024   08:27 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:36 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Laron Batu, dokumentasi pribadi 

Mobil kami terus berjalan menyusuri padatnya lalu lintas kota Malang. Maklumlah menjelang weekend. Banyak warga yang ingin jalan-jalan setelah berbagai kesibukan yang dijalani di hari hari sebelumnya.

Rintik hujan yang membasahi kota tak mengurangi semangat kami untuk sekedar healing bersama. Ya, sudah lama sekali kami tidak jalan-jalan bareng karena kesibukan yang datang silih berganti. 

Di pintu masuk, dokumentasi pribadi 
Di pintu masuk, dokumentasi pribadi 
Sesudah diskusi selama berhari hari baru hari Jumat sore ini semua lodhang dan bisa mewujudkan keinginan tersebut. 

Bersama Dolan 4six dan driver sekaligus guide kami Mas Andre perjalanan pun dimulai. Bertujuh kami akan menuju destinasi utama yaitu Cafe Sekarputih.

Mobil kami terus berjalan, di daerah Pendem Batu, kami melalui area persawahan. Hijau ada di mana- mana, dan itu sungguh menyegarkan mata. 

Di depan sebuah bangunan berbentuk rumah limasan yang didominasi kayu kami berhenti. Ada tulisan Sugeng Rawuh dan Monggo Pinarak yang artinya selamat datang dan silakan duduk.

 Tulisan yang dibuat dari kayu yang dihias sedemikian begitu menyatu dalam suasana alam sekitarnya. 

Bagian luar Kopi Sekarputih, dokumentasi pribadi 
Bagian luar Kopi Sekarputih, dokumentasi pribadi 
Kopi Sekarputih yang berlokasi di Jalan Flamboyan, Sekarputih, Pendem, Kota Batu ini menyajikan suasana pedesaan yang demikian adem. 

Sekitarnya masih banyak sawah juga ladang jagung yang menghijau.

Mata kami benar-benar dimanjakan oleh pemandangan indah di sekitarnya. 

Suasana yang adem dekat ladang jagung, dokumentasi pribadi 
Suasana yang adem dekat ladang jagung, dokumentasi pribadi 
Bagian dalam cafe ditata begitu menarik. Hiasan wayang, relief penari, kaset-kaset, semua mengingatkan kita pada masa lalu. 

Dingklik-dingklik di luar, hiasan-hiasan topeng  menimbulkan kesan tersendiri. Indah, ayem dalam nuansa tempo dulu.

Hiasan di dalam Kopi Sekarputih, dokumentasi pribadi 
Hiasan di dalam Kopi Sekarputih, dokumentasi pribadi 
Tak berapa lama pesanan kami pun datang. Kopi Sekarputih menyediakan hidangan yang terasa akrab di lidah. 

Nasi lodeh, nasi tongkol, nasi mawut, urap, mie ghodog, kopi susu juga minuman serai jahe. 

Masih ditambah dengan kentang goreng, pisang goreng dan menjes. Luar biasa .. maknyus rasanya. 

Hidangan yang akrab di lidah, dokumentasi pribadi 
Hidangan yang akrab di lidah, dokumentasi pribadi 

Semua lezat dan nikmat. Benar kata banyak orang bahwa kombinasi antara lapar dan lauk yang pas membuat makan terasa demikian nikmat.

Sebenarnya ada lagi yang membuat makan sore itu terasa demikian nikmat. Apakah itu? Hangatnya kebersamaan bareng teman.

Dari berbagai sumber disebutkan bahwa berjalan-jalan bareng teman menyimpan banyak manfaat di antaranya untuk relaksasi, meningkatkan percaya diri, menyeimbangkan emosi dan yang paling penting adalah bisa meningkatkan kadar endorfin, hormon untuk kebahagiaan. 

Pemandangan sawah dari dalam Kopi Sekarputih, dokumentasi pribadi 
Pemandangan sawah dari dalam Kopi Sekarputih, dokumentasi pribadi 
Buktinya apa? Sepanjang jalan kami banyak tertawa gembira apalagi ketika diajak shooting membuat video bersama.

Dari Kopi Sekarputih perjalanan kami lanjutkan ke Pasar Laron Batu untuk mencari oleh-oleh serta melihat suasana Batu di malam hari. Teman-teman banyak yang membeli susu, saya sendiri membeli kue balok dan kacang 

Aih, sore yang demikian indah. Ada canda, tawa, dan bahagia di mana mana. 

Pasar Laron Batu, dokumentasi pribadi 
Pasar Laron Batu, dokumentasi pribadi 
Ketika azan Isyak berkumandang kami segera menuju Malang untuk pulang ke rumah masing masing. 

Harapannya ke depan di saat lodhang, sesudah aktivitas pekerjaan yang padat kami bisa jalan jalan lagi. 

Bekerja dan dolan, dua hal yang sangat diperlukan karena pekerjaan akan mengisi sakumu dan petualangan akan mengisi jiwamu (quotes).

Salam Kompasiana..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun