Sekelompok siswa tampak membawa memilih bendera-bendera kecil yang ditancapkan di sekitar halaman sekolah.Â
Setelah mendapatkan bendera sejumlah yang didapatkan, mereka segera mencari tempat yang nyaman untuk menyelesaikan soal yang di sajikan dalam bendera-bendera itu.
Masing masing kelompok sibuk berdiskusi. Sesekali terdengar teriakan gembira ketika soal bisa terselesaikan dengan baik dan siswa kembali mencari 'bendera soal' lagi.
Sesudah soal dikerjakan sesuai batas waktu tertentu guru kembali mengajak siswa ke kelas untuk mendiskusikan hasil jawabannya dan memberi poin sesuai tingkat kesulitan soal.
Di akhir pembelajaran, setelah dilakukan diskusi diumumkan nilai yang diperoleh oleh tiap kelompok dan ditentukan mana kelompok yang mendapat nilai terbanyak.Â
Siswa begitu antusias dalam mengikuti jalannya pembelajaran. Diskusi antar siswa begitu intens sementara saat pengumuman nilai yang diperoleh oleh masing masing kelompok adalah saat yang sangat seru.
Di atas adalah gambaran suasana ketika saya mengikuti pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPL PPG Â Prajabatan UM.
Pembelajaran ini dilaksanakan di kelas tujuh pada materi operasi bilangan bulat dan delapan pada materi barisan dan deret dengan model Team Games Tournament atau TGT.
Dalam tulisan ini akan lebih banyak saya bahas tentang materi  operasi bilangan bulat.
Operasi bilangan bulat adalah materi dasar yang wajib dikuasai agar bisa belajar materi yang lain dalam matematika. Ya, matematika memang bukan sekedar berhitung, tapi tanpa kemampuan berhitung yang baik siswa akan kesulitan dalam belajar matematika.
Dalam materi  operasi hitung bilangan bulat ini ditekankan lagi pada siswa tentang kaidah PEMDAS.
PEMDAS adalah akronim yang digunakan untuk menyebutkan urutan operasi yang harus diikuti saat menyelesaikan soal matematika yang memiliki beberapa operasi.Â
PEMDAS adalah singkatan dari P- Parentheses (tanda kurung), Â E- Exponents (pangkat), M- Multiplication (perkalian), D- Division (pembagian), A- Addition (penjumlahan) dan S- Subtraction ( pengurangan).
Berdasarkan urutan tersebut, misalkan kita menyelesaikan soal : 3+5x6+(18:3) maka urutan operasi yang dilakukan adalah 18:3 = 6 , dilanjutkan 5x6= 30, dan terakhir 3+30+3 = 36.
Agar siswa bisa trampil melakukan operasi hitung campuran seperti ini maka latihan yang banyak perlu dilakukan, dan agar suasana latihan berjalan lebih menyenangkan maka model pembelajaran TGT ini menjadi pilihan.
Tentang TGT (Team Games Tournament)
TGT adalah model pembelajaran yang terdiri atas 5 tahapan yaitu: penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (class precentation), dan penghargaan kelompok (team recognition).
Dalam pembelajaran ini siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang dengan kemampuan beragam.
Pada pembelajaran operasi bilangan bulat di atas, tahap satu dan dua dilaksanakan di kelas.Â
Di sini guru memberikan pemantapan lagi tentang pemdas dan menyajikan contoh contoh soal untuk dikerjakan dalam kelompok.
Tahap tiga dilaksanakan di luar kelas dengan soal-soal yang ditancapkan dalam bendera bendera kecil atau lintingan kertaskertas dan tiap kelompok harus memecahkan soal soal tersebut untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya.
Tahap keempat dan kelima dilaksanakan kembali di kelas dengan cara presentasi singkat hasil pekerjaan kelompok, dan penghargaan padavtiap kelompok oleh guru.
Ada banyak hal positif yang didapatkan dari pembelajaran inii, di antaranya:
1. Mengajak siswa  berlatih  bersosialisasi dan menerima perbedaan
2. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Meningkatkan percaya diri dan membuat siswa tidak malu bertanya pada teman.
4. Menghargai kontribusi teman- teman dalam satu kelompok.
Di samping kelebihan, ada kekurangan dari model pembelajaran ini yaitu kadang waktu yang diperlukan agak panjang terutama saat presentasi kelompok. Jadi guru harus pandai-pandai mengalokasikan waktu dalam tiap tahapan pembelajaran.
Selain manajemen waktu yang tepat, dalam model pembelajaran ini guru harus bisa melakukan  pembagian kelompok yang berimbang, dalam artian tiap kelompok harus terdiri atas siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Akhirnya adalah penting bagi guru matematika untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran di kelas, agar pembelajaran bisa berjalan lebih menyenangkan dan matematika tampil dengan wajah yang lebih ramah di hadapan para siswa.
Semoga bermanfaat, Salam Matematika..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H