Perawan Vestal adalah pendeta wanita dari dewi perapian Romawi . Perawan Vestal bertugas menjaga nyala api Dewi Vesta, yang menjaga Roma dari bahaya.
Ada sekitar 4-6 wanita yang bertugas sebagai perawan Vestal ini dan mereka telah mengalami masa pingitan sejak berumur enam sampai tujuh tahun dan harus menjaga kemurnian dirinya hingga 30 tahun ke depan.
Widz Stoop menerangkan perawan Vestal ini dengan mengaitkannya dengan lagu the Whiter Shade of Pale dari Procol Harum. Aih, itu lagu kesukaan saya.
Lalu apa hubungan antara Perawan Vestal, pembunuh, Segara dan  keluarganya? Mengapa mereka terlibat dalam dendam yang tak berkesudahan? Sepertinya membaca novel ini akan terasa lebih mengasyikkan daripada 'diceritani'.
Setting tempat dari Berlin, Paris, Jakarta, Purwosari, Singosari dan Jeneponto membuat novel ini semakin hidup. Apalagi di sana-sini ada sentuhan sejarah. Â Adat dan budaya Makassar yang begitu kental membuat novel ini semakin berisi.
Bagi penggemar novel action, romance dengan sentuhan sejarah dan budaya novel ini sangat recommended.
Akhirnya satu pelajaran penting yang bisa diambil dari novel Kapak Algojo dan Perawan Vestal ini adalah dendam yang tak berkesudahan hanya akan membawa kita pada penderitaan.Â
Ya, seperti sebuah nasehat  bijak yang diungkapkan Korrie ( Karmila) dalam novel ini bahwa dendam ibarat pisau bermata dua. Satu mata akan melukai diri sendiri dan mata lainnya akan menyakiti orang lain.
Semoga bermanfaat dan salam Kompasiana...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H