Ketika perang usai, Sir Robert Baden Powell mengelola Aids to Scouting bagi anggota muda dan mengadakan kegiatan perkemahan selama 8 hari di Pulau Brownsea.
Setahun setelah perkemahan beliau menulis buku yang berjudul "Scouting for Boys" yang berisi prinsip- prinsip dasar kepramukaan.
Pada 1910, Baden Powell memutuskan pensiun dari tentara dan mencurahkan seluruh waktunya untuk Pramuka.
Bagaimana dengan di Indonesia? Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya gerakan kepanduan milik Belanda yang bernama NPO (Netherlandesche Padvinders Organisatie) pada tahun 1912.
Pada tahun 1916 NPO berubah menjadi NIPV (Netherland Indische Padvinders Vereeniging) atau Persatuan Pandu Hindia Belanda.
Pada tahun tersebut Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan pertama di Indonesia dengan nama JPO (Javaansche Padvinder Organisatie).
Meski kemudian dilarang Belanda karena JPO memicu pergerakan nasional, para tokoh pejuang Indonesia membentuk yaitu BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia), sebuah forum untuk semua gerakan kepanduan di Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961, Presiden Sukarno menetapkan Panji Gerakan Pramuka.
Sejak saat itu tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Lahir Gerakan Pramuka yang merupakan symbol persatuan kepanduan Indonesia.
Pramuka di SekolahÂ