Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kegiatan Keputrian, Karena Wanita Menentukan Kualitas Generasi Mendatang

7 Agustus 2024   18:05 Diperbarui: 8 Agustus 2024   10:50 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara keputrian. (Dokumentasi pribadi)

Siang itu saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan keputrian di aula sekolah. Sesuai namanya kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa putri dan beberapa guru pendamping.

Kegiatan keputrian ini dilaksanakan setiap hari Jumat siang. Jadi sementara siswa putra melaksanakan sholat Jumat di masjid, siswa putri diberikan kegiatan lain yang bermanfaat.

Ada sebuah pemandangan yang menarik.

Satu orang berdiri di depan dengan sebuah mic, sementara yang lain duduk beralaskan sajadah masing-masing. 

Semua bermukena (kecuali yang berhalangan), karena sesudah keputrian acara dilanjutkan dengan shalat Dhuhur berjamaah.

Sementara  siswa di depan memberikan 'tausiyah', yang lain menyimak. Hari itu tausiyah berkisar pada keutamaan membaca lafaz Laa Ilaha Ilallah. 

Di sesi tanya jawab dan kuis, animo peserta demikian besar. Apalagi ketika pada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberi sedikit reward dari guru pendamping. Aha...

Menyimak dalam acara keputrian. (Dokumentasi pribadi)
Menyimak dalam acara keputrian. (Dokumentasi pribadi)

Keputrian adalah acara mingguan yang dikoordinir oleh guru PAI dan diikuti oleh seluruh siswi yang beragama Islam. 

Meski demikian tidak tertutup kemungkinan siswa beragama selain Islam diajak mengikuti kegiatan ini, utamanya jika masalah yang dibahas adalah masalah umum, seperti kesehatan atau ketrampilan.

Ada banyak program kegiatan keputrian, yang meliputi pemberian materi keagamaan dan non keagamaan maupun praktik.

Materi keagamaan difokuskan pada keimanan, ibadah, adab juga kebersihan. Pemateri masalah keagamaan adalah para guru PAI.

Bagaimana dengan materi keagamaan? Banyak materi yang menarik  disajikan,  misalnya tentang kesehatan, sopan santun berinternet dan bermedsos, bahkan fashion juga masuk dalam materi ini.

Praktik juga tak kalah menarik, misal siswi diajak membuat batik ecoprint, menjahit tangan dan rencananya dalam semester ini siswi akan diajak belajar menghias gelas.

Narasumber yang didatangkan dalam acara ini biasanya dari alumni ataupun orang tua.

Membuat batik ecoprint dengan narasumber dari alumni. (Dokumentasi pribadi)
Membuat batik ecoprint dengan narasumber dari alumni. (Dokumentasi pribadi)

Pemberian kegiatan keputrian adalah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran siawi untuk peduli pada diri dan lingkungannya serta selalu meningkatkan kapasitas yang ada pada diri masing-masing.

Sebagaimana diketahui siswa SMP masuk dalam masa remaja awal. Masa  dimana mereka mulai peduli pada diri sendiri juga lawan jenis. Masa dimana mereka mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan penuh semangat untuk mencoba berbagai hal baru.

Untuk itu adalah kewajiban orang tua ataupun orang dewasa di sekitar mereka untuk memberikan pendampingan dan memberikan rambu-rambu tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.

Pada masa tersebut juga remaja putri banyak yang mulai mendapatkan menstruasi. Karenanya pemberian materi keputrian tentang kesehatan juga thaharah banyak menyinggung masalah ini.

Dalam usia ini juga siswi  membutuhkan teman untuk sharing tentang masalah yang ada pada diri mereka, juga yang bisa memberi motivasi  agar bisa mengembangkan diri. 

Sehubungan dengan hal tersebut kegiatan keputrian lewat diskusi-diskusi yang diadakannya berusaha menjadi teman sekaligus mentor atas berbagai masalah remaja putri.

Peserta kegiatan keputrian. . (Dokumentasi Jihan)
Peserta kegiatan keputrian. . (Dokumentasi Jihan)

Dari uraian di atas, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan keputrian seperti:

1. Meningkatkan wawasan keilmuan baik agama maupun non agama.

2. Mengajarkan adab dan sopan santun

3. Meningkatkan ketrampilan siswa putri

4. Mendidik siswa putri agar menjadi generasi yang cerdas dan siap menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi.

Pada prinsipnya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas siswi baik secara keilmuan maupun karakter dan keagamaan.

Akhirnya betapa penting memberikan pengajaran yang baik pada siswa putri karena kelak mereka akan menjadi wanita  yang akan melahirkan generasi. Baik buruknya generasi sangat bergantung pada yang melahirkan, mendidik dan membesarkannya.

Seperti yang dipesankan oleh Drs Moh Hatta bahwa jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang, namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.

Semoga bermanfaat, salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun