Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pemberdayaan Kantin Sekolah, Sebuah Cara Penanganan Program Makan Bergizi Gratis bagi Siswa

6 Juni 2024   12:21 Diperbarui: 7 Juni 2024   07:44 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai poster ajakan makan makanan yang sehat. (Dokumentasi pribadi)

Salah satu tempat favorit yang ada di sekolah adalah kantin. Betapa tidak? Keberadaan kantin membuat warga sekolah bisa menikmati aneka makanan dan minuman sesuai selera. Makan dan minum di kantin selalu menyenangkan apalagi jika makan bersama teman-teman. Asyik....

Seperti pengamatan pagi ini di mana ketika jam sudah menunjukkan pukul sepuluh, saat bel penanda istirahat berbunyi para siswa pun keluar kelas dan menuju ke kantin.

Siswa makan bersama di kantin. (Dokumentasi pribadi)
Siswa makan bersama di kantin. (Dokumentasi pribadi)

Berbagai hidangan dipesan. Ada nasi pecel, nasi soto, gado-gado, bakso dan banyak lagi. Demikian juga berbagai minuman mulai dari teh panas dan dingin, jus sirsak, jambu..., pokoknya sueger.

Keberadaan kantin di sekolah sangat bermanfaat. Bukan hanya siswa, guru ataupun pegawai sekolah bisa makan dan minum di sini. Kantin sangat menolong bagi mereka yang lupa membawa bekal ataupun tidak sempat sarapan di rumah.

Makan bersama di kantin. (Dokumentasi pribadi)
Makan bersama di kantin. (Dokumentasi pribadi)

Kantin sekolah yang merupakan kumpulan dari beberapa pedagang makanan ini menyediakan berbagai makanan sesuai dengan aturan sekolah. Biasanya sekolah menetapkan jenis makanan yang boleh dijual juga standar kebersihan yang harus diterapkan.

Begitu banyaknya yang mengambil manfaat dari kantin sekolah, maka kehadiran kantin yang sehat sangat diperlukan.

Kantin yang sehat membuat pengunjungnya mendapat makanan yang sehat sehingga sangat berpengaruh pada kualitas kesehatan warga sekolah. 

Menyiapkan makanan di kantin. (Dokumentasi pribadi)
Menyiapkan makanan di kantin. (Dokumentasi pribadi)

Lalu bagaimanakah kantin yang sehat itu?

Dari situs Kementerian Kesehatan diperoleh informasi bahwa syarat kantin sekolah yang sehat adalah:

1. Tersedia tempat cuci peralatan makan dengan air mengalir

2. Tersedia tempat cuci tangan dengan air mengalir

3. Tersedia tempat penyimpanan bahan makanan

4. Tersedia tempat penyimpanan makanan matang yang tertutup

5. Tersedia tempat penyimpanan peralatan yang bersih

6. Tersedia tempat pembuangan sampah minimal 20 meter dari kantin.

Untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang pentingnya makan makanan yang sehat, sekolah bisa mengadakan penyuluhan secara berkala, ataupun dengan menempelkan poster di tempat tempat yang strategis , serta memberikan keterangan kandungan gizi dari makanan yang dijual di kantin.

Ya, pengetahuan tentang makanan bergizi amat penting, mengingat banyaknya masalah kesehatan yang muncul di kalangan pelajar karena asupan gizi yang kurang seimbang, misalnya stunting, anemia dan obesitas. 

Berbagai poster ajakan makan makanan yang sehat. (Dokumentasi pribadi)
Berbagai poster ajakan makan makanan yang sehat. (Dokumentasi pribadi)

Kandungan gizi makanan di kantin. (Dokumentasi pribadi)
Kandungan gizi makanan di kantin. (Dokumentasi pribadi)

Jika tidak segera diatasi, hal tersebut bisa mengurangi konsentrasi belajar siswa yang berakibat pada penurunan kualitas sumber daya manusia ke depannya.

Program pemerintah yang berencana untuk memberikan makanan bergizi gratis bagi siswa adalah sebuah hal yang patut diapresiasi, karena lewat program tersebut pemerintah sedang mengusahakan bagaimana cara memberikan asupan gizi yang lebih baik pada para pelajar. 

Tinggal pengelolaan di lapangan yang perlu dilakukan dengan baik agar program tersebut bisa memberikan hasil yang maksimal. Salah satu alternatif cara pelaksanaan program tersebut adalah dengan memberdayakan kantin sekolah. Bagaimana caranya? 

Kantin yang terdiri atas beberapa pedagang makanan, bisa diajak bekerja sama untuk menyiapkan makanan-makanan dengan menu tertentu seperti yang sudah ditentukan sekolah.

Menyiapkan berbagai macam minuman. (Dokumentasi pribadi)
Menyiapkan berbagai macam minuman. (Dokumentasi pribadi)

Pelaksanaannya bisa diatur sekolah. Seperti contohnya, jika di kantin menyediakan soto, pecel, gado-gado, lalapan dan nasi sop, maka menu dibuat berganti-ganti setiap harinya mulai hari Senin sampai Jumat. Misal hari Senin makan nasi soto, Selasa nasi pecel dan seterusnya. 

Alternatif lain kantin menyediakan makanan seperti biasanya dan pada siswa diberikan kupon untuk mengambil satu jenis makanan dan minuman yang diperlukan. Keberadaan kupon diperlukan sebagai kontrol jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa hari itu.

Papan informasi berisi ajakan makan makanan yang sehat. (Dokumentasi pribadi)
Papan informasi berisi ajakan makan makanan yang sehat. (Dokumentasi pribadi)

Kerja sama dengan kantin sekolah dalam penyediaan makanan bergizi gratis memungkinkan sekolah bisa selalu melakukan pengawasan terhadap makanan yang disediakan.

Ya, pengawasan terhadap makanan dan minuman adalah hal yang penting agar siswa bisa mendapatkan makanan bergizi setiap harinya.

Selain di atas, hal positif lain yang bisa diambil dari pemberdayaan kantin sekolah adalah pemberian makanan bergizi gratis tidak akan mengurangi pendapatan para pedagang di kantin, bahkan membantu meningkatkan pendapatan para pedagang makanan, karena semua siswa wajib makan makanan bergizi yang disediakan oleh kantin sekolah.

Bagaimana pendapat sahabat Kompasiana?

Akhirnya semoga program pemberian makanan bergizi gratis ini bisa berjalan lancar dan ke depan bisa tercipta generasi yang sehat juga berkualitas.

Salam Edukasi..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun