Pagi itu suasana begitu ramai. Banyak siswa mengambil posisi mengitari spanduk besar. Mereka sedang antre, bergantian membubuhkan tanda tangan pada spanduk tersebut dengan menggunakan spidol besar.
Spanduk berisi deklarasi anti bullying. Ya, saat itu siswa sedang mengikuti acara sosialisasi gerakan bersama melawan kekerasan anak (Gebrakan) yang diadakan di aula sekolah.
Tiga Dosa Besar dalam Pendidikan
Pada tahun 2022 Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyebutkan ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan kita yakni kekerasan seksual, perundungan/kekerasan, dan intoleransi.
Penggunaan kosa kata dosa besar menunjukkan bahwa ini adalah masalah penting dan mendesak untuk segera di atasi bersama-sama.
Akibat yang timbul jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan adalah sekolah tidak bisa menjadi lingkungan yang aman dan nyaman, bahkan bisa menjadikan ancaman dan trauma bagi kehidupan siswa.
Salah satu cara untuk mencegah tiga dosa besar tersebut adalah dengan cara sosialisasi , seperti yang telah dilakukan oleh para mahasiswa PPG Prajabatan UM Gelombang 1 tahun 2023 di SMP Negeri 3 Malang.
Sosialisasi kali ini bertajuk Gebrakan (Gerakan Bersama Melawan Kekerasan Anak), dan dilaksanakan pada Kamis Minggu ke tiga bulan Mei.
Kegiatan ini dilatar belakangi oleh masih banyaknya kasus kekerasan terhadap anak terutama di sekolah. Untuk diketahui, menurut studi Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2023 terhadap 78 negara, Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan kasus bullying tertinggi di dunia. Sekitar 41 persen pelajar berusia 15 tahun di Indonesia mengalami kasus kekerasan atau bullying dalam satu bulan.
Tujuan utama diadakannya acara ini adalah :
1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kekerasan pada anak
2. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, serta bebas dari bahaya kekerasan anak
Bertindak sebagai  narasumber dalam acara "Gebrakan" ini adalah Dr. Khairul Bariyyah,M.Pd., Kons. (Dosen Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Malang).
Dalam paparannya narasumber menjelaskan tentang pengertian bullying dan jenis-jenisnya, akibat bullying serta mengajak peserta melakukan refleksi "apakah aku seorang perundung?"
Tak kalah penting dalam acara ini juga dipaparkan bagaimana cara berhenti menjadi pembully, mencegah terjadinya bullying  dan bagaimana mendukung teman yang mengalami bullying.
Siswa sangat antusias dalam mengikuti acara ini dari awal hingga akhir. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang mendapatkan hadiah dari panitia.
Berbagai hadiah diberikan pada siswa yang bisa menyelesaikan pre test dan post test paling cepat, bisa menjawab pertanyaan dari pemateri , juga siswa yang bisa memberikan testimoni berupa video.
Acara hari itu ditutup dengan berfoto bersama, penyelenggara dan peserta.Â
Harapannya dengan acara ini kesadaran siswa semakin meningkat untuk mencegah terjadinya tindak bullying di sekolah.Â
Tidak ada pelaku maupun korban bullying, dan pada akhirnya tercipta sekolah sebagai tempat belajar yang aman dan menyenangkan bagi semuanya.
Semoga bermanfaat dan salam edukasi ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H