Sesuai data dari UNESCO pada tahun 2002, Â angka melek huruf orang Indonesia dewasa (15 tahun ke atas) hanya 87,9 persen.
Di bawah beberapa negara tetangga seperti Thailand (92,6 persen), Malaysia (88,7 persen), dan Vietnam (90,3 persen).
Peringatan Hari Buku Nasional diharapkan bisa memberikan dorong untuk merevitalisasi industri buku nasional yang saat itu tertinggal dan mengajak masyarakat Indonesia untuk meningkatkan literasi sebagai modal dasar pembangunan negara.
Lalu bagaimana dengan peringatan hari Buku Nasional tahun 2024?
Tema Hari Buku Nasional tahun ini adalah Membaca Untuk Masa Depan.Â
Ya, Hari Buku Nasional adalah momentum untuk mengingatkan kita pentingnya membaca. Melalui membaca kita dapat membuka jendela pengetahun, memperluas wawasan dan meningkatkan kreativitasÂ
Kehadiran Buku yang Tak Tergantikan
Seiring berkembangnya zaman akses informasi begitu mudah kita lakukan. Media terus berkembang dan kita bisa mendapatkan berita ataupun pengetahuan baru tidak hanya dari membaca buku.
Dunia seolah dalam genggaman, apapun bisa kita akses, dan akhirnya 'kehadiran' buku dalam bentuk fisik mulai tergeser dengan sumber informasi dalam bentuk online.
Berbagai bukupun kini selain disajikan dalam bentuk fisik juga disajikan dalam bentuk online. Bahkan saya juga sering mengakses buku-buku lewat aplikasi tertentu .
Kehadiran platform yang menyediakan buku- buku secara online sangat bermanfaat. Utamanya bagi saya yang kadang ingin membaca lagi buku- buku lawas yang sudah tidak ada di toko buku. Seperti buku Marga T, Maria A Sardjono, S. Mara GD, V. Lestari yang dulu pernah begitu terkenal di zamannya.