Dalam tulisan saya kali ini saya akan bercerita tentang penyelenggaraan pameran seni dan pawai sekolah dan bagaimana siswa begitu antusias untuk menjadi bagian dari kegiatan tersebut.
Kegiatan yang dilakukan siswa mulai dari pembentukan panitia dan tim-tim kecil, menyusun rencana kerja, melaksanakan segala rencana dan rapat untuk melihat progress persiapan telah memberikan banyak pelajaran pada siswa.Â
Betapa mereka belajar tentang kerjasama, kesetiakawanan, tanggung jawab, kerja keras, kegigihan dan banyak lagi. Namun ada satu hal penting yang didapatkan siswa dari keikutsertaan mereka di event ini yaitu belajar menjadi EO.Â
 Event Organizer(EO) ialah pihak atau penyedia jasa profesional yang mengatur keberlangsungan suatu acara.Â
EO telah dikenal di berbagai organisasi kemasyarakatan, lingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan pendidikan.
Tugas utama seorang EO adalah mengkoordinasikan semua aspek yang terkait dengan acara, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pelaksanaan.
Pekerjaan yang memerlukan kerja sama juga kraeativitas ini sangat menjanjikan jika ditekuni lebih dalam.Â
Nah bagaimana cerita ketika siswa belajar bersama untuk menjadi EO? Mari simak tulisan ini lebih lanjut..
***
Malam itu menjelang perayaan HUT sekolah, sebuah pesan masuk whatsapp saya. Dari seorang siswa.Â
Intinya ia bercerita bahwa besok saya diminta mengenakan hiasan kepala sebagai kelengkapan kostum busana adat yang akan dikenakan besok.Â
Hiasan kepala yang dimaksud dipotret, dikirimkan ke saya dengan model hampir sama dengan yang dikenakan para siswa putri.
"Hiasan kepala untuk Ibu sudah kami siapkan, apakah Ibu berkenan memakainya?" kata pesan itu.
"Boleh," jawab saya singkatÂ
"Terima kasih Bu, besok saya antar ke Ibu," jawab siswa kemudian.
"Terima kasih kembali," jawab saya dengan tambahan emoticon senyum.
Esok harinya begitu sampai di sekolah saya langsung menuju kelas. Persiapan dilakukan di sana-sini. Ada yang membetulkan kostum, menata stand pameran, menyiapkan spanduk, membantu teman memakai hiasan dan banyak lagi.Â
Semua tampak sibuk. Beberapa orang tua ikut membantu persiapan terutama saat memasangkan berbagai aksesoris anak anak.
Seorang siswa memberikan hiasan kepala yang saya ceritakan di atas dan langsung saya kenakan. Aha... akhirnya tampilan kami sudah cantik dan selaras. Yup, kami sudah siap mengikuti pawai budaya dan pameran hari itu.
Pawai budaya dan pameran seni adalah acara tahunan yang diadakan di setiap puncak perayaan hari ulang tahun sekolah kami.Â
Acara ini selalu dinanti-nanti dan tak heran jika siswa selalu antusias dalam mengikutinya. Lebih-lebih dalam pelaksanaannya pawai dan pameran ini juga dilombakan.
Peserta pawai budaya dan pameran adalah seluruh kelas sembilan. Setiap kelas mendapat tema sesuai yang sudah ditentukan bersama guru Seni Budaya jauh hari sebelumnya. Tema yang disajikan adalah tentang propinsi di Indonesia dan budayanya.
Dalam pawai budaya siswa mengenakan baju adat dan membawa ikon propinsi tertentu. Demikian juga karya seni yang disajikan dalam pameran adalah karya seni yang berhubungan dengan propinsi tersebut.
Selain untuk perayaan, dan dilombakan, dalam event ini sekaligus guru seni budaya melakukan penilaian ujian praktik siswa.
Lalu bagaimana persiapan siswa dalam menghadapi acara ini? Dari perbincangan dengan tim pameran masing masing kelas, tahapan yang dilakukan siswa setelah mendapatkan tema dari guru seni budaya adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan panitia, mulai dari koordinator pameran dan pengurus lainnya.Â
Apakah koordinator adalah ketua kelas? Tidak selalu. Kadang ada siswa lain yang dirasa sangat kompeten yang ditunjuk oleh teman-temannya untuk menjadi koordinator tim pameran.
2. Perencanaan kerja dan pembentukan panitia-panitia kecil.Â
Hal ini dilakukan agar kerja lebih fokus. Seperti siapa yang akan merancang dekorasi, menentukan ikon pameran, acara apa saja yang diadakan di pameran supaya banyak yang tertarik dan berkunjung, termasuk di dalamnya menentukan tim konsumsi dan kesehatan serta perencanaan biaya.
Sesudah panitia terbentuk, rencana kerja sudah disusun maka kerja pun mulai dilakukan.Â
Banyak sekali yang harus dilakukan oleh siswa, dan semua dilakukan bersama sama sesuai bagian masing-masing.Â
Pekerjaan siswa tersebut meliputi:
1. Membuat proposal, brosur, poster juga propaganda pameran secara langsung maupun lewat medsos.
2. Menentukan dan memilih karya mana saja yang akan dipamerkan
3. Membuat katalog pameran yang berisi foto siswa dan karyanya.
4. Merancang acara pameran dan menentukan pembagian tugas dalam pameran.Â
5. Menentukan busana yang akan dipakai saat pawai budaya dan pameran.Â
6. Menata stand pameran bersama pada H-1 pelaksanaan pameran.
Persiapan pameran memerlukan waktu kira-kira satu bulan dari pelaksanaannya.Â
Dalam kurun waktu tersebut secara berkala rapat dilaksanakan untuk melihat sejauh mana progress yang sudah dicapai. Pelaksanaan rapat juga mengundang walikelas jika ada masalah masalah penting yang harus diselesaikan.
Hal yang luar biasa segala persiapan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Dispensasi baru diberikan dua hari menjelang perayaan.Â
Dua hari tersebut pembelajaran difokuskan pada persiapan pameran dan pawai.
Akhirnya persiapan yang cermat dan sungguh sungguh bisa menghasilkan penampilan yang cantik dari seluruh peserta saat puncak acara perayaan HUT sekolah.
Saat perayaan HUT sekolah setiap kelas tampil all out. Kostum dan berbagai ikon yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara ditampilkan dengan begitu bagus.Â
Bukan hanya siswa, guru dan karyawan sekolah juga ikut memeriahkan acara ini dengan mengenakan kostum busana khas Indonesia.
Hari yang luar biasa. Bahkan alumni juga datang dan bergembira bersama.
Ada banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari kegiatan ini. Selain belajar berbagai karakter baik seperti disiplin, kerja keras, gotong royong , tanggung jawab, siswa juga bisa lebih menyadari betapa kayanya khazanah budaya Nusantara dengan berbagai filosofinya.
Hal yang tak kalah penting, lewat kegiatan ini sebenarnya siswa sedang belajar untuk menjadi EO, karena dalam kegiatan ini mereka adalah perencana, pengorganisasi juga pelaksana sehingga event yang mereka ikuti bisa berjalan dengan lancar.
Ya, hakekatnya lewat kegiatan yang sangat menyenangkan ini siswa sedang belajar menjadi calon Event Organizer di masa depan.Â
Semoga bermanfaat dan salam edukasi:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H