Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Halal bi Halal di Sekolah, Menabur Empati dan Memperkokoh Silaturahmi

23 April 2024   01:24 Diperbarui: 23 April 2024   01:26 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apel pagi sebelum halal bihalal, dokumentasi pribadi 

Setelah satu bulan kita melaksanakan puasa Ramadhan dan dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT, maka sudah selayaknya kita juga meminta maaf atas dosa kita pada sesama manusia agar kita benar-benar terlahir kembali sebagai manusia yang fitri.

Sebagai seorang manusia kita tak bisa lepas dari kesalahan. Ya, dalam berinteraksi dengan sesama selalu terjadi gesekan di antara kita.

Satu tradisi yang selalu dilakukan di bulan Syawal adalah halal bihalal. Tradisi dimana kita bersalam-salaman untuk saling memaafkan. 

Bersalam-salaman siswa dan guru, dokumentasi Bintaraloka 
Bersalam-salaman siswa dan guru, dokumentasi Bintaraloka 

Istilah halal bihalal berawal pada sekitar tahun 1948 di mana Presiden Sukarno sangat prihatin atas pertikaian antar para pemimpin politik di Indonesia saat itu. Indonesia yang baru saja merdeka  terancam mengalami desintegrasi jika masalah tersebut tidak segera diatasi.

Atas usul ulama NU, K.H. Abdul Wahab Hasbullah maka pada tahun itu  diadakan pertemuan para pimpinan partai politik. 

Pertemuan diselenggarakan dengan memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Fitri untuk saling bermaaf-maafan dan menghalalkan segala dosa. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di istana negara dan diberi nama halal bihalal, dan untuk selanjutnya tradisi tersebut terus dilakukan dari tahun ke tahun sampai sekarang.

Hingga kini halal bihalal menjadi acara rutin keluarga, perkumpulan, lembaga-lembaga, kantor ataupun sekolah setiap Lebaran.

Seperti yang dilaksanakan sekolah kami hari ini, di hari pertama masuk sekolah siswa diajak berhalal bihalal di lapangan sekolah. 

Apel pagi sebelum halal bihalal, dokumentasi pribadi 
Apel pagi sebelum halal bihalal, dokumentasi pribadi 

Halal bihalal pagi ini dilaksanakan seluruh warga sekolah sesudah  apel pagi. 

Dalam acara tersebut semua bersalam-salaman untuk melebur segala dosa dan kesalahan. Ya, sekian lama berinteraksi pasti pernah terjadi perbuatan salah baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Sebagai perwujudan dari moderasi beragama di sekolah, halal bihalal diikuti oleh seluruh warga sekolah, bukan hanya yang beragama Islam saja. 

Bukankah agama mengajarkan bahwa selain memperhatikan hubungan dengan Allah,  kita juga harus berbuat baik pada sesama manusia, apapun agamanya?

Halal bihalal adalah sarana untuk menanamkan empati pada diri kita semua.

Halal bihalal sesama siswa, dokumentasi pribadi 
Halal bihalal sesama siswa, dokumentasi pribadi 

Mengapa demikian? 

Saling memaafkan dalam kegiatan halal bi halal, memposisikan antara orang yang pernah disakiti dengan orang yang pernah menyakiti dalam derajat yang sama untuk mendapatkan kemuliaan dan pengampunan, sehingga dapat mencairkan kembali hubungan kasih sayang atau silaturahmi antara sesama manusia. 

Meski hakekatnya memaafkan lebih mulia daripada meminta maaf, saling memaafkan sangat penting untuk menabur rasa empati dan memperkokoh silaturahmi di antara sesama manusia.

Semoga bermanfaat, salam Lebaran..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun