2. Di kantin.
 Kantin adalah area berkumpulnya siswa dari berbagai kelas saat istirahat. Ini adalah tempat yang rawan terjadinya bullying, terutama dari kakak kelas terhadap adiknya. Kerjasama guru dan petugas kantin sangat diperlukan untuk mencegah tindakan bullying di area ini.
3. Ruang ganti.
 Ruang ganti saat akan berolah raga juga tempat yang sering digunakan para pembully untuk melakukan aksinya. Biasanya dengan menyembunyikan baju, sepatu atau sabuk dari korbannya. Kejelian guru olah raga sangat diperlukan apakah ada siswanya yang menjadi korban bully teman-temannya.
4. "Hidden spot" di area sekolah.Â
"Hidden Spot" adalah tempat tempat yang jarang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan bersama, seperti lorong, taman dan pojok-pojok sekolah. Tempat-tempat tersebut sangat mungkin dipakai untuk melakukan bullying.
Peran guru piket, satgas bullying sekolah, Â pemasangan CCTV sangat diperlukan agar bisa segera dilakukan tindakan jika terjadi bullying.
5. Beberapa tempat di luar sekolah sekolah.Â
Warung-warung ataupun tempat nongkrong sekitar sekolah juga merupakan tempat yang rawan terjadinya bullying. Karenanya peranan guru, petugas keamanan sekolah, orang tua juga masyarakat sekitar sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya bullying.
Ada banyak celah yang memungkinkan terjadinya bullying di sekolah. Kerjasama berbagai pihak sangat diperlukan agar tindakan ini tidak diteruskan hingga akhirnya bisa memakan korban.Â