Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik Aman dan Nyaman Ala Keluarga Mbak Menik

4 April 2024   22:33 Diperbarui: 4 April 2024   22:57 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mudik, Sumber gambar: Soloraya-Solopos.com

Mbak Menik sudah siap dengan kopor dan tas besarnya. Busana muslim yang simpel menemani penampilannya saat itu. Di sebelahnya Dina dan Ari berlarian ke sana kemari, keduanya tampak begitu gembira.

Semua tampak cerah. Hari yang sangat menyenangkan, karena saat mudik sudah tiba.

Sebagai anak yang berbakti pada orang tua, tiap lebaran Mbak Menik selalu menyempatkan dirinya untuk mudik. 

Ya, orang tuanya yang di Jogja pasti sangat rindu. Lebaran adalah saat mereka bersama berkumpul bersama saudara-saudara, dan itu adalah saat yang tak boleh dilewatkan begitu saja.

Untungnya Mas Aryo suaminya juga orang Jogja. Jadi sekali berangkat mereka bisa berkunjung ke dua tempat.

Tak berapa lama, Mas Aryo segera keluar dan mengunci pintu pagar. Diliriknya jam di pergelangan tangannya. Sebentar lagi travel yang mereka pesan akan datang.

"Jendela sudah ditutup semua, Mas?" tanya Mbak Menik sambil membaca kertas kecil di tangannya.

"Sudah," jawab Mas Aryo.

"Pintu depan? Gas sudah dimatikan?" 

" Cop-copan listrik yang tidak perlu sudah dilepas? Beberapa lampu sudah dihidupkan?" tanya Mbak Menik lagi. 

Sangat detail. Tentu saja, tips mudik aman dari berbagai sumber sudah dibuat list oleh Mbak Menik dan sekarang tinggal mengecek.

"Sudah, berees," kata Mas Aryo sambil membantu istrinya menarik koper 

Ilustrasi persiapan mudik, Sumber gambar: TribunNews.com
Ilustrasi persiapan mudik, Sumber gambar: TribunNews.com

"Ayo pamitan Mas Bambang dan Mbak Puji dulu," kata Mas Aryo kemudian.

Mas Bambang dan Mbak Puji adalah tetangga mereka.  Rumah dua keluarga itu berhadap-hadapan. Berjumpa dan saling menyapa tiap hari membuat kedua keluarga itu mempunyai hubungan yang akrab.

Berbeda dengan Mbak Menik yang setiap tahun mudik, keluarga Mbak Puji tidak pernah mudik karena Mbak Puji maupun suaminya asli dari Malang.

"Wah, sudah mau berangkat nih?"sapa Mas Bambang sambil membuka pintu pagar. 

"Iya Mas, sebentar lagi travelnya datang," sahut Mbak Menik. Mendengar suara Mbak Menik, Mbak Puji langsung keluar. 

"Walah... Yang mau mudik... Hati-hati ya Mbak Menik...," 

Mbak Menik tersenyum senang.

"Iya Mbak... Doakan lancar ya..., titip rumah ya..," balasnya.

"Bereees ...., nanti sore lampu depan tak hidupkan ya.. paginya tak matikan lagi... Biar tidak kelihatan suwung..," tambah Mbak Puji.

Rumah suwung atau kosong memang bisa memancing timbulnya kejahatan.

" Duh, matur nuwun lho Mbak... Kalau tidak ada Mbak Puji mana bisa tenang kami mudiknya..," balas Mas Aryo. 

Ya, setiap mereka mudik, tetangga dekat ini yang selalu membantu mengawasi keamanan rumah mereka.

"Tidak masalah .. Lha Boni bagaimana?" tanya Mbak Puji tiba-tiba. Boni adalah nama kucing piaraan keluarga Mbak Menik.

"Lho iya.. titip Boni juga ya Mbak...," kata Mbak Menik. Untung Mbak Puji dan keluarganya juga pecinta kucing

"Lha iya lah... Sini Boni.... ," kata Mbak Puji ke arah kucing putih yang sedang bermain dengan Ari dan Dina. 

Dengan sigap Boni mendekat , lalu meringkuk di bawah kaki Mbak Puji. 

Tak berapa lama sebuah mobil travel berhenti di depan gang. Setelah salaman dan cipika cipiki bergegas Mbak Menik, Mas Aryo dan kedua anaknya membawa kopor dan tas mereka menuju ke mobil.

"Jangan lupa bakpia pathok ya...," kata Mbak Puji sambil melambaikan tangan.

"Oh, pasti... Tak carikan yang istimewa, Mak nyus pokoknya, " balas Mbak Menik sambil tertawa.

Setelah keempatnya naik,  mobil travel kembali meneruskan perjalanan. 

Aih mudik lebaran terasa indah  jika meninggalkan rumah dengan hati tenang.

Setelah melakukan berbagai langkah untuk mengamankan kondisi rumah, meminta bantuan tetangga untuk mengawasi rumah kiranya perlu juga dilakukan. 

Tentu saja sepulang mudik  jangan lupa membawakan oleh- oleh bagi tetangga yang sudah berbaik hati pada kita. Sebagai ucapan terima kasih karena telah membuat mudik kita lebih nyaman dan menyenangkan.

Semoga bermanfaat dan Salam Ramadhan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun