Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pesantren Ramadhan dan Pondok Kasih, Ceria Ramadhan dalam Bingkai Moderasi Beragama

27 Maret 2024   16:10 Diperbarui: 27 Maret 2024   16:13 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pondok Kasih, dokumentasi Bintaraloka 

Dia yang bukan saudara kita dalam iman adalah saudara kita dalam kemanusiaan (Ali bin Abi Thalib)

Negara kita memiliki masyarakat yang sangat beragam. Ada berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, bahasa, juga agama.

Segala perbedaan itu jika tidak dikelola dengan baik maka bisa menjadi potensi perpecahan di antara kita.

Kelak siswa akan terjun dalam masyarakat yang begitu beragam, dan sejak sekarang harus membiasakan diri untuk toleransi,  menghargai juga menjaga kerukunan antar sesama. 

Salah satu cara menanamkan rasa toleransi tersebut adalah dengan menanamkan moderasi beragama pada siswa.

Moderasi adalah  sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak radikal terhadap agama yang dianut.

Moderasi beragama berusaha mengembangkan seluruh potensi masyarakat agar menghargai perbedaan dan selalu bekerja sama untuk mencapai cita-cita bersama.

Baca juga: Tentang Lagu

Para pendamping kegiatan, dokumentasi pribadi 
Para pendamping kegiatan, dokumentasi pribadi 

Dalam tulisan kali ini saya akan menceritakan tentang penerapan moderasi beragama di sekolah. 

Moderasi beragama sebenarnya sudah sering diterapkan dalam berbagai kegiatan di sekolah. Karena kali ini  bertepatan dengan bulan puasa, tulisan saya fokuskan pada kegiatan Ramadhan yang dilaksanakan di sekolah.

***

Sesudah libur awal puasa, tahun ini di hari pertama masuk, sekolah mengadakan kegiatan Ramadhan. Ada dua kegiatan besar pada bulan Ramadhan 1445H yaitu Pesantren Ramadhan dan Pondok Kasih.

Siap mengikuti Pesram, dokumentasi pribadi 
Siap mengikuti Pesram, dokumentasi pribadi 

Seperti tulisan saya sebelumnya, kegiatan  Ramadhan  untuk siswa muslim bertajuk Pesantren Ramadhan (Pesram) dan Ibadah Ramadhan (Irama). 

Kegiatan Pesram dan Irama  berlangsung selama tiga hari, mulai dari pukul 07.30 hingga 20.00.

Selama berlangsung siswa mendapatkan  materi tentang Fiqih, Aqidah, Muhasabah dan Adab bermedia sosial.

Sementara Pesram berlangsung, berjalan pula kegiatan Pondok Kasih.

Siap mengikuti Pondok Kasih, dokumentasi pribadi 
Siap mengikuti Pondok Kasih, dokumentasi pribadi 

Kegiatan ini dilaksanakan di  bumi perkemahan Ledhok Ombo Poncokusumo Malang, dengan diikuti 40 siswa, 28 siswa Kristen dan 12 siswa Khatolik.

Kegiatan Pondok Kasih dilaksanakan berkaitan dengan peringatan Paskah. Kegiatan diisi dengan peribadatan, penyampaian firman Tuhan, kemudian menikmati alam sekitar. 

Kegiatan yang sangat menyenangkan,  mengingat pemandangan di sekitar bumi perkemahan sangat indah dan cocok untuk berfoto-foto.

Kegiatan Pondok Kasih, dokumentasi Bintaraloka 
Kegiatan Pondok Kasih, dokumentasi Bintaraloka 

Kegiatan Pondok Kasih berlangsung mulai pagi sampai sekitar pukul 13.00 dengan pendampingan guru agama dan guru-guru yang bertugas.

Satu kegiatan yang sangat ditunggu saat Pesram adalah buka bersama. Penyelenggaraan buka bersama dibantu oleh paguyuban, karenanya menjelang Maghrib banyak orang tua berada di aula menyiapkan buka bersama dengan wali kelas.

Paguyuban dan wali kelas mempersiapkan buka bersama, dokumentasi pribadi 
Paguyuban dan wali kelas mempersiapkan buka bersama, dokumentasi pribadi 

Yang menarik, siswa yang baru kembali dari kegiatan Pondok Kasih ikut terlibat dalam mempersiapkan buka bersama. Ya, mereka akan bersama-sama teman muslim menikmati buka bersama.

Bagaimana dengan kegiatan para guru? Penerapan moderasi beragama juga sangat tampak. 

Dalam menyiapkan takjil banyak guru yang terlibat, apapun agamanya. Takjil itu yang akan dinikmati bersama  oleh siswa dan guru nanti saat berbuka bersama. 

Mempersiapkan takjil bersama, dokumentasi pribadi 
Mempersiapkan takjil bersama, dokumentasi pribadi 

Demikian juga saat pendistribusian buku Pesantren Ramadhan, karena jumlahnya begitu banyak, Bapak guru agama Khatolik pun terlibat di dalam pembagian buku tersebut.

Distribusi buku Pesantren Ramadhan, dokumentasi pribadi 
Distribusi buku Pesantren Ramadhan, dokumentasi pribadi 

Sungguh sebuah pemandangan yang menyejukkan. Moderasi beragama bukan mencampuradukkan ajaran agama, namun lebih kepada sikap saling memahami, saling menyayangi saling menghargai dan menghormati sesuai dengan ajaran masing -- masing.

Perbedaan adalah keniscayaan. Melalui moderasi beragama kita bisa lebih mempererat hubungan antar sesama manusia. 

Ya, mengutip nasehat Ali bin Abi Thalib bahwa  dia yang bukan saudara kita dalam iman adalah saudara kita dalam kemanusiaan. 

Salam Ramadhan..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun