Berbeda dengan kakaknya, adik yang di Bandung sangat suka nasi kuning. Ya, nasi kuning dalam cup dengan lauk mie, sambal goreng tempe dan telur bumbu bali. Dengan harga sekitar 8000 rupiah saat itu, ia sudah bisa mendapatkan satu cup nasi kuning yang sedap. Maknyus, katanya.
Seiring dengan berjalannya waktu anak-anak saya lebih suka memasak sendiri untuk berbuka. Bisanya mereka membuat sambal goreng tempe kecap atau jamur krispi.
Nah, sekarang chat di WhatsApp yang dibicarakan berbeda.
"Buk, sambal goreng tempe itu bumbunya apa saja ya?"
"Kalau membuat jamur krispi yang seperti ibuk buat itu caranya bagaimana?"
Aha, dengan panjang lebar saya akan menjelaskan, padahal saya bukan seorang pakar masak.
Hidup di perantauan membuat anak-anak lebih mandiri dan bertanggung jawab untuk mengatur keuangan mereka. Ya, mereka harus berhati-hati agar tidak keteteran di akhir bulan. Dan itulah satu alasan mereka untuk lebih sering memasak sendiri.
Memasak sendiri, di samping bisa menjadi sarana eksplorasi, juga bisa menjadi cara yang jitu untuk berhemat. Karena dengan memasak sendiri, saat makan mereka bisa nambah berkali-kali. He..he...
Salam Ramadhan