Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Alun-alun, Sebuah Lokasi Favorit untuk Ngabuburit

16 Maret 2024   22:49 Diperbarui: 16 Maret 2024   22:55 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Merdeka, sumber gambar: Mongabay 

Alun-alun yang saya maksud di sini adalah Alun alun Merdeka kota Malang. 

Ya, Malang mempunyai dua alun-alun. Yaitu Alun- alun Merdeka yang dibangun tahun 1882 dan  Alun-alun Bunder atau Alun-alun Tugu yang dibangun tahun 1917.

Dibanding Alun-alun Tugu yang merupakan tempat pusat pemerintahan kota, Alun-alun Merdeka terasa lebih "merakyat",  sehingga banyak yang suka berkunjung ke sana. 

Alun-alun Merdeka adalah salah satu tempat yang menarik untuk ngabuburit bagi warga Malang.

Ngabuburit adalah  melakukan berbagai macam kegiatan sambil menunggu saat berbuka puasa. Ada berbagai kegiatan yang dilakukan selama ngabuburit, seperti membaca Al Qur'an, mendengarkan kajian agama , membaca ataupun jalan-jalan. 

Memberi makan burung merpati, sumber gambar: TelusuRi
Memberi makan burung merpati, sumber gambar: TelusuRi

Nah, jalan- jalan ke Alun-alun adalah kegiatan ngabuburit yang banyak dilakukan.

Mengapa Alun-alun Merdeka sangat disukai sebagai lokasi ngabuburit? Suasana yang segar karena banyak pepohonan, juga tempatnya yang luas serta banyak tempat duduk sungguh menjanjikan sebuah kenyamanan.

Karenanya banyak yang datang ke alun-alun sekedar untuk duduk-duduk sambil melihat orang yang lalu lalang di sekitar.

Bagi yang membawa anak kecil, Alun-alun Merdeka adalah tempat yang sangat menyenangkan. Ada taman bermain, burung  merpati yang terbang ke sana kemari tapi juga jinak, bahkan ada pula odong-odong yang siap membawa kita berkeliling di sekitar wilayah alun alun.

Ongkos naik odong- odong cukup murah. Lima ribu rupiah per orang. Karenanya penarik odong-odong selalu menawari orang lewat dengan kata, "Mang ewu... mang ewu....." ( limang ewu atau lima ribu rupiah).

Masjid Jamik Kota Malang, dokumentasi pribadi 
Masjid Jamik Kota Malang, dokumentasi pribadi 

Daya tarik alun-alun yang lain adalah adanya masjid Jamik. Masjid yang mulai dibangun tahun 1890 ini setia mengumandangkan qiroah setiap menjelang dilaksanakannya azan.

Dengan adanya Masjid Jamik, segayeng apapun kita berada di alun-alun, waktu azan berkumandang kita segera bisa ke masjid untuk ikut sholat berjamaah.

Alun-alun Merdeka semakin banyak dikunjungi nanti saat "Maleman". Maleman adalah melaksanakan sholat malam bersama, mulai dari Ramadhan malam ke 21 sampai malam ke 29 atau 30.

Sore itu langit agak mendung dan angin sesekali bertiup kencang. Meski demikian, niat warga Malang untuk ngabuburit di Alun-alun tidak berkurang. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang datang ke Alun-alun Merdeka.

Ada yang sekedar duduk-duduk, ngobrol dengan teman, memberi makan burung merpati, ataupun menjaga anak yang sedang bermain. Sesekali terdengar jerit anak anak kecil yang bermain kejar-kejaran.

Suara qiroah dari Masjid Jamik begitu merdu terdengar. Suara yang menandakan saat Maghrib sudah semakin dekat.

 Alun-alun masih ramai. Beberapa orang mulai berjalan menuju Masjid Jamik untuk persiapan takjil bareng dan melaksanakan sholat Maghrib bersama. 

Buka bersama di Alun-alun Merdeka, dokumentasi pribadi 
Buka bersama di Alun-alun Merdeka, dokumentasi pribadi 

Suasana terasa demikian hangat dan akrab. Apalagi ketika tampak beberapa orang di sekitar saya menyiapkan makanan untuk buka bersama sambil menggelar tikar di Alun-alun Merdeka. Aha....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun