Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Makna Puasa Menurut Al Ghazali dan Pentingnya Menetapkan Target Spiritual Saat Ramadan

12 Maret 2024   17:15 Diperbarui: 12 Maret 2024   17:19 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak hikmah yang terkandung dalam puasa, sumber gambar: Rukita

Hari ini saya kembali menyimak pengajian filsafat dari Pak Fahruddin Faiz. Menyimak pengajian beliau sesudah sholat adalah salah satu 'kesibukan' saya setiap hari.

Mendengarkan pengajian filsafat  selalu membuat hati terasa adem. Apalagi jka sudah sampai pada kisah- kisah kehidupan tokoh-tokoh terkenal. 

Kisah yang mengajarkan bahwa setiap manusia pasti mempunyai sisi positif dan negatif dalam kehidupannya.

Berkaitan dengan topik tulisan Ramadhan di hari kedua ini, salah satu target saya dalam bulan Ramadhan adalah membuat kumpulan tulisan tentang pengajian beliau. Ya, semacam rangkuman.  

Tulisan tentang pengajian beliau sudah ada beberapa, dan saya kumpulkan dalam sebuah blog pribadi.

Mengapa harus membuat tulisan? Simpel saja. Saya tertarik pada materi filsafat dan  ingin membuat catatannya untuk sewaktu- waktu saya pelajari lagi. Atau bahkan mengirimkan pada teman yang punya ketertarikan yang sama. 

Pada siswa saya selalu menasehatkan  bahwa saat mempelajari sebuah materi, jangan hanya membaca atau mendengarkan. Tapi paling tidak kita harus membuat catatan.

Dengan membaca atau mendengarkan kira akan belajar satu kali, sementara menulis membuat kita belajar dua kali. Jadi membuat tulisan tentang pengajian adalah usaha saya untuk belajar lebih lanjut tentang materi filsafat.

Membuat target di bulan Ramadhan adalah hal yang sangat dianjurkan menurut  pengajian beliau yang saya simak pagi ini. Pengajian yang mengulas tentang pandangan Al Ghazali tentang puasa. 

Puasa bukan hanya masalah menahan dari makan dan minum,  sumber gambar: Kumparan
Puasa bukan hanya masalah menahan dari makan dan minum,  sumber gambar: Kumparan

Menurut Al Ghazali, puasa bukan hanya masalah menahan lapar dan haus, namun puasa memiliki berbagai macam konteks ibadah bagi manusia.

Ada berbagai makna puasa menurut Al Ghazali, di antaranya adalah:

1. Puasa adalah wujud kepatuhan kita pada Allah. Puasa yang kita lakukan yang utama adalah karena kita patuh kepada Allah. Jadi jika ada pertanyaan mengapa kita berpuasa? Ya, karena Allah memerintahkan kita untuk berpuasa.

Jika ada banyak hikmah yang terkandung dalam puasa itu adalah akibat dari kepatuhan kita. Dan segala hikmah yang kita peroleh karena puasa akan lebih memperkuat kepatuhan kita kepada Nya

2. Puasa adalah riyadhoh/pelatihan. Puasa adalah latihan mengendalikan diri dari hawa nafsu. Puasa semacam short course selama satu bulan. Usahakan dalam puasa ada target-target spiritual tertentu agar sesudah course kita bisa kembali fitrah.

3. Puasa adalah pengorbanan juga persembahan.  Kita melakukan pengorbanan dengan menahan lapar, haus dan segala hal yang membatalkan puasa. Segala pengorbanan itu kita persembahkan hanya kepada Allah SWT. Ya, kita persembahkan semua ibadah kita pada Allah SWT. 

Seperti yang selalu kita ucapkan saat doa iftitah dalam sholat yang maknanya: Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup, dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.

4. Puasa adalah penyucian diri. Dengan berpuasa kita berusaha meningkatkan kualitas kemanusiaan kita, menuju goal terakhir kita yaitu sebagai manusia yang fitrah.

Ilustrasi perjuangan saat berpuasa, sumber gambar: Merdeka.com
Ilustrasi perjuangan saat berpuasa, sumber gambar: Merdeka.com

5. Puasa adalah perjuangan atau mujahadah. Jihad yang paling adakah jihad melawan hawa nafsu dan itu benar benar tampak pada puasa.

6. Puasa adalah keikhlasan. Seseorang yang berpuasa hanya bisa diketahui oleh Allah dan dirinya sendiri. Berbeda dengan ibadah lain yang bisa diketahui banyak orang, puasa benar benar bersifat rahasia. Karenanya keikhladan kita sangat diuji dalam melakukan puasa.

7. Puasa adalah hikmah dan i'tibar. Dari puasa kita bisa mengambil berbagai macam pelajaran. Misal kita bisa lebih sehat, ataupun lebih memiliki kepekaan sosial.

Banyak hikmah yang terkandung dalam puasa, sumber gambar: Rukita
Banyak hikmah yang terkandung dalam puasa, sumber gambar: Rukita

Demikian catatan yang saya buat tentang makna puasa menurut pandangan Al Ghazali. 

Betapa puasa memiliki banyak makna dan juga dimensi. Karenanya memasang target spiritual tertentu dalam bulan Ramadhan sangat dianjurkan agar manfaat puasa bisa kita dapatkan  setelah perjuangan satu bulan,  yaitu menjadi manusia yang fitrah.

Salam Ramadhan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun