Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan adalah Bulan Rindu

10 Maret 2024   15:13 Diperbarui: 10 Maret 2024   15:19 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kebersamaan di bulan Ramadhan, sumber gambar: Suarakalbar

Ramadhan kembali menyapa. Hadirnya selalu disambut dengan penuh sukacita. Ya, bulan penuh rahmat dan ampunan. Bulan dimana pahala amal kebaikan dilipat gandakan.

Bulan Ramadhan ketika anak-anak sudah besar jauh sekali rasanya dengan ketika mereka masih kecil. Ketika anak-anak sudah besar bahkan beberapa harus tinggal di luar kota, bulan Ramadhan terasa lebih sepi.

Di bandingkan saat ini, bulan Ramadhan saat mereka masih kecil  selalu penuh cerita heboh dan lucu, dan semua itu sungguh membuat rindu.

Ramadhan adalah bulan rindu. Ya, rindu keramaian anak- anak yang selalu sibuk menghitung jam. "Buk, buka kurang berapa jam lagi?" Itu selalu yang mereka tanyakan.

Ilustrasi anak kecil berpuasa Ramadhan,  sumber gambar: NU Online
Ilustrasi anak kecil berpuasa Ramadhan,  sumber gambar: NU Online

Puasa adalah perjuangan. Benar, perjuangan mereka menahan lapar,  berkali-kali keluar masuk dapur untuk sekedar membaui aroma masakan sekaligus melihat apa saja makanan  yang disiapkan untuk berbuka nanti.

Ramadhan adalah bulan rindu. Rindu saat menantikan buka bersama sambil nonton acara TV yang selalu diselingi iklan sirup yang begitu legendaris.

Saat tertawa bersama melihat tingkah Pak RW cs dan ruwetnya komunikasi antara Azzam dan Aya di sinetron "Para Pencari Tuhan". Dan semua kegiatan menonton sinetron langsung berhenti begitu azan Maghrib berkumandang.

Ramadhan adalah bulan rindu. Rindu saat bersama anak-anak pergi ke langgar untuk shalat tarawih, juga mendengarkan suara mereka taddarus lewat pengeras suara, sementara para ibu sibuk bersih- bersih, cek nasi dan lauk untuk santap sahur.

Ilustrasi anak kecil ikut shalat Tarawih, sumber gambar: Fimela
Ilustrasi anak kecil ikut shalat Tarawih, sumber gambar: Fimela

Ramadhan adalah bulan rindu. Rindu perjuangan membangunkan anak-anak untuk makan sahur. Alarm disetel keras, tapi tidak juga mampu membangunkan,  sampai satu demi satu didekati dan ditepuk-tepuk badannya.

Ramadhan adalah bulan rindu. Rindu saat ibadah terasa demikian nikmat, suasana terasa demikian teduh, doa- doa terasa demikian khusyuk dan jalur langit serasa begitu dekat.

Ramadhan adalah bulan rindu. Rindu pada yang ada dan sudah tiada. Dan dimana pada saatnya semua kerinduan akhirnya tertumpah  dalam kata-kata juga ribuan doa untuk kebaikan semua yang tercinta.

Sekedar renungan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Salam Ramadhan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun