Pergelaran Tari, Sebuah Ungkapan Cinta Kami pada Negeri

Suasana panggung tampak demikian meriah. Sekitar delapan siswa bergerak selaras irama gamelan yang begitu dinamis. Warna merah yang mendominasi membuat suasana terasa demikian hangat. 

Para penari terus bergerak. Tari Bapang yang merupakan tarian Topeng Malangan ditampilkan dengan luwes namun gagah. Penonton demikian antusias. 

Warna merah mendominasi kostum penari, dokumentasi Addin

Setelah beberapa menit berlalu, tepuk tangan penonton langsung terdengar seiring para penari meninggalkan panggung. 

Baca juga: Pembelajaran Berdiferensiasi Produk dengan Memanfaatkan Klinometer Sederhana

Pembawa acara memanggil salah satu penari dan memintanya menceritakan makna dari Tari Bapang yang baru saja dibawakan.

Di atas adalah gambaran suasana ketika sekolah kami mengadakan perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Pembawa acara perayaan P5, dokumentasi Addin

Perayaan P5 adalah acara yang selalu diadakan di akhir kegiatan projek. Setelah lebih kurang dua bulan siswa bergelut dengan projek mereka, kini saatnya mereka beraksi di hadapan banyak orang untuk menunjukkan apa saja yang telah mereka pelajari selama kegiatan projek.

Projek kali ini mengambil tema Bhinneka tunggal Ika. Projek difokuskan pada masalah Tarian Nusantara, karenanya perayaan kali ini diberi judul Pergelaran Tari Nusantara.

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Mencatat Manual atau Menggunakan Gadget?

Tentang Menari dan Tarian Nusantara

Baca juga: Apakah Anak-anak Kita Sudah Mulai Terpapar Demensia Digital?

Tarian dari Aceh, dokumentasi Addin

Menari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak- gerak ritmis yang indah (Soerdasono, 1998).

Ada tiga unsur utama dalam menari yaitu wiraga, wirasa dan wirama.

Wiraga artinya gerak tubuh, wirama artinya irama untuk mengiringi dan wirasa adalah rasa atau penghayatan dari tarian. 

Menari sudah dikenal manusia sejak zaman prasejarah. Adapun fungsi tari dalam kehidupan manusia bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai sarana upacara, sebagai hiburan, seni pertunjukan, juga media pendidikan.

Sebagai negara yang kaya akan suku bangsa dan adat istiadat, kita mempunyai sekitar 3.000 tari tradisional tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Dari Kompas.com diperoleh informasi bahwa dari tarian tersebut  telah tercatat 671 tari tradisional dan 110 di antaranya  ditetapkan Kemendikbudristek ke dalam daftar warisan budaya tak benda. 

Jaranan, tari tradisional Jawa Timur, dokumentasi pribadi Addin

Bahkan Tari Saman dan beberapa Tari Tradisional di Bali juga telah diakui dan masuk dalam daftar UNESCO Intangible Cultural Heritage.

Dalam rangka mengajak siswa untuk lebih mengenal dan mencintai tari tradisional Indonesia inilah perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini diadakan.

Kegiatan yang bertajuk Pergelaran Tari Nusantara ini diadakan sejak pukul tujuh pagi hingga sebelas di lapangan sekolah.

Peserta kegiatan adalah seluruh siswa kelas tujuh. Setiap kelas wajib menampilkan dua tarian, karenanya jumlah seluruh tarian yang ditampilkan ada 18 tarian. Tari tersebut di antaranya tari Jaranan, Beskalan, Rampak Barong dan banyak lagi. 

Yang menarik, siswa tidak hanya menarikan, tapi mereka juga harus mengerti filosofi apa yang terkandung dari tari yang dibawakan.

Kelas 8 dan 9 siap mengapresiasi karya adik kelas, dokumentasi pribadi Addin 

Untuk mewadahi kegiatan ini sekolah mengadakan kerjasama dengan paguyuban. Ya, keterlibatan orang tua sangat diperlukan dalam pelaksanaan event- event sekolah.

Sementara siswa kelas tujuh sibuk merias diri, dan mempersiapkan tampilan, siswa kelas delapan  dan sembilan siap menyaksikan tarian yang akan dipersembahkan adik-adiknya. 

Selain menyaksikan, tugas kelas delapan dan sembilan adalah memberikan apresiasi pada penampilan adik kelas, dan hasil apresiasi dituangkan dalam bentuk tulisan di kertas.

Tim dokumentasi, dokumentasi Bintaraloka 

Sesudah semua tari ditampilkan, acara dilanjutkan dengan menyanyi bersama diiringi musik dari guru seni budaya. Berbagai lagu dikumandangkan bersama, mulai dari Ibu Pertiwi, Indonesia Tanah Air Beta, Paman Datang dan banyak lagi. 

Sebelum acara diakhiri semua siswa dan guru bersama-sama melaksanakan senam Pelajar Pancasila dengan dipandu oleh guru olah raga.

Setelah senam bersama, dokumentasi Bintaraloka 

Lalu apa manfaat penyelenggaraan acara ini? Selain menunjukkan pada semua yang hadir tentang berbagai tarian Nusantara dan filosofinya, melalui acara ini siswa bisa lebih memahami  tentang betapa beragamnya busana adat juga lagu lagu daerah yang kita miliki.

Lewat acara ini siswa juga belajar untuk bekerja sama, mengasah kekompakan, bersungguh- sungguh dan bertanggung jawab pada berbagai tugas yang diberikan. 

Sekitar pukul sebelas acara berakhir. Dengan gembira siswa menuju ke kelas masing-masing untuk ganti kostum dan persiapan pelaksanaan sholat Jumat 

Hari yang begitu istimewa.

Setelah tampil, dokumentasi pribadi 

Akhirnya acara Perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bukan hanya ajang  bergembira ria, tapi juga sarana untuk menanamkan berbagai karakter baik pada siswa dalam suasana yang lebih menyenangkan. 

Dan yang paling penting, perayaan projek Pergelaran Tari Nusantara ini adalah sebuah ungkapan cinta kami pada negeri tercinta Indonesia.