Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Anak-anak Kita Sudah Mulai Terpapar Demensia Digital?

13 Februari 2024   05:47 Diperbarui: 14 Februari 2024   03:42 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak main gadget. Sumber: techcrunch via KOMPAS.com

Bagaimana tidak? Segala sesuatu sampai hal yang sekecil kecilnya bisa kita peroleh dengan cara browsing. Apa akibatnya? Kita malas mengingat. Sebagaimana pisau yang tidak pernah diasah maka kemampuan kognitif kita juga akan mengalami penurunan. 

Dalam pengamatan saya, terlalu banyak mengandalkan gadget sebagai penyimpan informasi membuat banyak di antara siswa mempunyai ingatan kurang bagus.

Ilustrasi penggunaan gadget yang menjadi kebutuhan saat ini, sumber gambar : Suara.com
Ilustrasi penggunaan gadget yang menjadi kebutuhan saat ini, sumber gambar : Suara.com

Siswa sering terheran-heran ketika saya bercerita bahwa zaman sekolah dulu, kami yang masih  duduk di kelas dua SD harus sudah hafal perkalian 1x1 sampai 10x10.

Atau ketika saya ceritakan bahwa saat kelas empat SD, kami harus hafal ibukota 27 propinsi di Indonesia (saat itu jumlah propinsi masih 27). 

Kelas enam, kami  harus hafal dengan 36 butir Pancasila dan setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, bergantian kami maju di depan kelas membaca butir butir Pancasila tanpa teks.  Mantap sekali bukan?

Jauh dengan kondisi saat ini di mana siswa kelas tujuh masih banyak yang belum hafal perkalian atau pembagian, bahkan untuk  penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif masih sering salah. 

Dalam sebuah kesempatan guru IPS menceritakan bahwa nama dan posisi pulau di Indonesia masih banyak yang belum  hafal.  

Apakah anak anak mulai mengalami demensia digital? Mungkin tidak bisa langsung disimpulkan seperti itu, karena faktor lain yang menyebabkan anak sekarang lebih sulit mengingat juga banyak. Tapi mari kita lanjutkan pembahasan tentang dimensia digital ini.

Ilustrasi screentime yang berlebihan, sumber gambar: Kompas.com
Ilustrasi screentime yang berlebihan, sumber gambar: Kompas.com

Penyebab utama dari dimensia digital adalah  screen time atau penggunaan gadget yang terlalu berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun