Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Anak-anak Kita Sudah Mulai Terpapar Demensia Digital?

13 Februari 2024   05:47 Diperbarui: 14 Februari 2024   03:42 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjalankan hobi, salah satu cara mengurangi dampak buruk screentime berlebihan, sumber gambar: Radar Jember

Di atas adalah cerita ketika saya sedang mempersiapkan siswa untuk ujian praktik matematika. 

Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang ujian praktik tersebut, tapi tentang bagaimana siswa sekarang mudah sekali lupa tentang hal yang dipelajari.

 Seperti contoh di atas, bahkan siswa kelas sembilan lupa bagaimana cara mencari luas segitiga. Hal yang harusnya sudah dihafal dan dipahami sejak mereka SD.

Hal yang sama juga terjadi pada mapel lain. Banyak teman guru mengatakan siswa sekarang mudah sekali lupa. Hal yang dipelajari sekarang, tiga hari berikutnya atau bahkan besok sudah lupa.

Kadang kami berpikir karena zaman sekarang sangat banyak 'gangguan ' siswa untuk berkonsentrasi.  Kita lihat game begitu banyak, informasi dan hiburan ada dalam genggaman mereka. 

Namun ternyata ada satu hal yang harus diwaspadai bersama yaitu dimensia digital.

Ilustrasi penggunaan gadget yang berlebihan, sumber gambar : Alodokter
Ilustrasi penggunaan gadget yang berlebihan, sumber gambar : Alodokter

Tentang Demensia Digital

Dari Psychology Today diterangkan bahwa Demensia Digital" adalah istilah yang diciptakan oleh ahli saraf Manfred Spitzer. Kondisi ini menggambarkan penggunaan teknologi digital secara berlebihan yang mengakibatkan terganggunya kemampuan kognitif seseorang.

Demensia digital ditandai dengan memburuknya memori jangka pendek. Ya,  kita menggunakan teknologi secara berlebihan, sehingga malas mengingat informasi, dan "menitipkan ingatan" kita dengan cara menyimpannya  ke dalam gadget.

Tidak bisa dipungkiri kehadiran smartphone membuat beban kita untuk menyimpan informasi menjadi lebih ringan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun