Siang terasa begitu panas. Hawa Jogja memang jauh berbeda dengan Malang. Di kota gudeg ini  menjelang Dhuhur bahkan selepasnya hawa demikian nylekit rasanya.
Bertiga kami memasuki sebuah kedai yang lumayan besar. Saya dan dua anak saya mengambil tempat yang kosong. Kursi kursi sudah banyak terisi. Mungkin karena jam makan siang sehingga pengunjung begitu ramai.
Geprek tiga , es teh tiga itu yang kami pesan. Di kedai ini pengunjung tampak begitu ramai. Hampir semua anak muda. Suasana terasa hangat. Mereka asyik dengan obrolan masing-masing.
Berlokasi di sekitar Jl Kaliurang membuat kedai ini sering dikunjungi mahasiswa. Yang fenomenal, di sini pengunjung bebas mengambil nasi. Boleh tambah berkali-kali asal kuat tentu saja. Ada dua macam nasi yang masing-masing disediakan dalam sebuah termos besar. Nasi putih biasa dan nasi uduk.
"Sering makan di sini, Le? " Tanya saya pada anak saya.
Anak saya tersenyum. "Kadang-kadang, Buk," jawabnya sambil menerima pesanan es teh yang datang. Hmm, tiga es teh dalam wadah gelas yang cukup besar. Sangat cukup untuk menyegarkan tenggorokan sembari menunggu pesanan makanan datang.
Makan bersama seperti itu terasa sangat menyenangkan
 Tentu saja, sejak anak saya, Si nomor dua mengambil keputusan  untuk kuliah di Jogjakarta, kebersamaan seperti itu  jarang jarang kami lakukan.Â
Pengunjung terus berdatangan. Dan tak lama kemudian.., taraa, datanglah pesanan kami. Tiga piring berisi ayam bercampur sambel bawang.