Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Keterampilan Menggambar Secara Manual, Masihkah Diperlukan dalam Pembelajaran Matematika?

22 Januari 2024   21:34 Diperbarui: 23 Januari 2024   07:03 2158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggambar transformasi geometri. (Dokumentasi pribadi)

Sekelompok anak tampak sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Di meja mereka terdapat berbagai peralatan matematika

 Jangka, busur, penggaris, pensil, kertas berpetak juga spidol warna. Gambar berbagai bangun datar ada di buku kotak mereka. Sebagian diwarnai, sebagian diarsir.

"Beri warna berbeda untuk tiap hasil putaran," kata guru.

 Aha, siang itu siswa sedang belajar membuat bayangan hasil transformasi dari berbagai macam bangun datar.

Transformasi geometri adalah materi yang dipelajari siswa kelas sembilan di kurikulum 2013, sementara di Kurikulum Merdeka materi ini masuk di kelas tujuh.

Yang dipelajari dalam materi transformasi adalah refleksi (pencerminan), translasi (pergeseran), rotasi (perputaran) dan dilatasi (perbesaran atau pengecilan dengan pusat tertentu).

Secara sederhana materi transformasi ini bisa digunakan sebagai bekal untuk masuk kesebangunan dan kekongruenan. Namun dalam lingkup yang lebih luas, transformasi bisa diaplikasikan dalam bidang lain misal seni dan arsitektur.

Dalam pembelajaran transformasi selain diajak untuk mencari bayangan benda pada bidang koordinat, siswa juga diajak untuk banyak menggambar bayangan benda dengan menggunakan penggaris, busur, jangka dan pensil. 

Suatu saat secara bergurau seorang teman yang kebetulan putranya duduk di kelas 9 bertanya kepada saya. 

Mengapa harus menggambar langsung? 

Alat-alat menggambar dalam pembelajaran matematika. (Dokumentasi pribadi)
Alat-alat menggambar dalam pembelajaran matematika. (Dokumentasi pribadi)

Bukankah sekarang banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk menggambar matematika? Lengkap dengan datanya pula. Dengan menggunakan FX draw atau geogebra kita sudah bisa menggambar grafik yang akurat ataupun hasil transformasi dengan tinggal memasukkan data ke dalamnya. Begitu kira-kira inti pertanyaannya.

Saya tertawa. Mungkin teman saya merasakan bahwa di zaman yang serba canggih seperti ini menggambar manual sepertinya sebuah hal yang ribet alias kurang praktis. 

Benarkah demikian?

Dibandingkan dengan penggunaan aplikasi, menggambar manual memang menyita banyak waktu. Dengan menggunakan aplikasi, kita bisa langsung mendapatkan gambar yang diinginkan hanya dengan memasukkan data yang diperlukan ke dalam aplikasi. 

Misal kita akan menggambar grafik fungsi kuadrat, dengan memasukkan f(x) = x^2 ke dalam geogebra, tekan enter, maka gambar fungsi berupa parabola akan langsung muncul. Amazing bukan? 

Menggunakan jangka. (Dokumentasi pribadi)
Menggunakan jangka. (Dokumentasi pribadi)

Bandingkan dengan cara manual yang perlu waktu sekitar 10 menit untuk menggambar grafik fungsi kuadrat tersebut. Jika ada lima gambar berarti sekitar lima puluh menit waktu yang diperlukan untuk menggambar grafik. 

Meski demikian jika kita cermati lebih lanjut ada banyak hal positif yang bisa diambil dari menggambar manual yang tidak kita dapatkan dari menggambar secara digital. 

Di antara hal positif tersebut adalah:

1. Siswa lebih memahami dari mana gambar itu berasal. 

Misalkan ketika siswa diminta untuk menggambar sebuah grafik fungsi.

Gambar grafik secara manual. (Dokumentasi pribadi)
Gambar grafik secara manual. (Dokumentasi pribadi)

Hakikatnya menggambar grafik adalah menghubungkan koordinat titik titik yang diperoleh sesudah kita memasukkan nilai x ke dalam rumus fungsi. 

Misal kita akan menggambar grafik fungsi f(x) = x^2, maka kita masukkan nilai x ke dalam tabel fungsi, sehingga memperoleh nilai y dan mendapatkan pasangan koordinat.

Pasangan koordinat tersebut lalu kita gambarkan ke dalam bidang Kartesius dan akhirnya mendapatkan grafik fungsi.

Hal tersebut juga berlaku saat siswa mencari bayangan sebuah bangun datar sebagai hasil dari transformasi dengan cara manual. Sesudah melalui berbagai proses, gambar bayangan diperoleh. Di sini siswa lebih memahami dari mana atau dengan cara bagaimana bayangan sebuah bangun datar diperoleh.

2. Siswa belajar lebih terampil menggunakan alat-alat matematika. 

Menurut pengalaman, dalam proses menggambar manual siswa banyak bertanya tentang penggunaan jangka dan busur. 

Contoh pertanyaan yang muncul adalah:

"Bu, bagaimana cara mengukur besar sudut? Nolnya kita pakai yang mana?"

Aha, ternyata siswa masih terbolak-balik dalam menggunakan busur derajat.

"Bagaimana cara membuat lingkaran dengan menggunakan jangka?"

 He..he... Dalam penggunaan jangka beberapa siswa masih memegang jangka di bagian kakinya, bukan di bagian atas jangka.

Menggunakan busur derajat. (Dokumentasi pribadi)
Menggunakan busur derajat. (Dokumentasi pribadi)

"Pegang kepala jangka, jangan pegang kakinya. Jika kaki jangka yang dipegang, kemungkinan besar gambar akan bergeser," begitu yang berkali kali saya ingatkan. 

Banyaknya pertanyaan menunjukkan bahwa siswa masih belum begitu terampil menggunakan alat-alat matematika tersebut. 

3. Melatih siswa untuk lebih sabar. 

Ya, dalam menggambar sering juga siswa mengalami kegagalan. Namun dengan melihat teman-teman lain yang begitu bersemangat, mereka akan terus berusaha agar berhasil membuat gambar yang benar.

4. Adanya tutor teman sebaya. 

Biasanya dalam proses menggambar siswa yang selesai lebih dahulu akan mengajari teman lain yang mengalami kesulitan. Di sini terjadi proses transfer ilmu dari satu siswa ke siswa lain.

Tutor teman sebaya dalam proses menggambar. (Dokumentasi pribadi)
Tutor teman sebaya dalam proses menggambar. (Dokumentasi pribadi)

Masih banyak lagi manfaat menggambar manual dalam pembelajaran matematika bagi siswa. 

Akhirnya, kemajuan teknologi yang demikian pesat menuntut keterampilan menggambar digital harus dipelajari siswa. Meski demikian proses menggambar manual harus tetap ada. Karena banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari proses menggambar secara manual yang sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun