Bau harum menguar dari sekitar dapur sekolah. Hmm, bau yang membuat suasana jadi terasa hangat. Mengalahkan dinginnya udara karena hujan yang terus turun di setiap sore.
Adanya bau gurih campur aroma panili membuat saya langsung masuk dapur. Ada apa gerangan? Aha.. ternyata dua orang teman sedang sibuk membuat penganan. Sukun goreng. Wow... Mantap.. sudah begitu lama saya tidak merasakan hidangan ini.
Di halaman depan sekolah kami tumbuh beberapa pohon sukun
 Sejak kapan ia berdiri kami juga tidak tahu. Yang jelas pohonnya yang tinggi dan daunnya yang lebar membuat suasana terasa demikian rindang.
Nama sukun mengingatkan saya pada nama sebuah daerah di Malang. Ya, kelurahan Sukun. Â Apakah dulu banyak pohon sukun di sana? Bisa jadi.Â
Bukankah nama sebuah kawasan biasanya diambil dari sesuatu yang khas di tempat tersebut?
Seperti 'Jagalan', menurut cerita di daerah dulu tempat penjagalan sapi. 'Jagalan asem' karena dulu banyak pohon asem di sana, 'Taman Gayam', Â karena dulu banyak tumbuh tanaman gayam, Â 'Sawojajar' karena dulunya banyak pohon sawo yang berjajar dan sebagainya.
Kembali tentang sukun di sekolah. Keberadaan tanaman ini semakin terasa ketika ia mulai berbuah dan buah yang tua mulai berjatuhan. Ya, Â bulan Januari -Pebruari adalah saat sukun mulai berbuah.
Buah sukun bentuknya bulat besar bergelantungan di pohonnya. Jika tidak segera diambil, buah yang tua akan berjatuhan. Nah, ini biasanya yang segera diselamatkan untuk dibuat hidangan seperti yang dilakukan sore ini.
Tentang Pohon Sukun
Tanaman sukun (Artocarpus altilis) menurut laman Britannica merupakan pohon dari keluarga murbei (Moraceae).Â
Pohon sukun tumbuh setinggi 12 hingga 18 meter dan memiliki daun hijau besar, lonjong, mengkilap, tiga hingga sembilan lobus ke arah puncak. Menurut beberapa sumber tinggi pohon sukun bahkan bisa mencapai 30 meter
Buahnya bulat besar dan sudah menjadi makanan pokok bagi penduduk Pasifik Selatan dan daerah tropis lainnya.
Sukun mengandung sejumlah besar pati dan jarang dimakan mentah. Karena memiliki tekstur daging yang empuk seperti roti, buah ini dinamakan bread fruit atau buah roti.
Sebelum dikonsumsi, sukun diolah dulu  seperti dipanggang, direbus, digoreng, dikeringkan, hingga digiling menjadi tepung.
Hasil olahan buah sukun misalnya sukun goreng, sukun kukus, kolak sukun, ataupun keripik sukun.
Sebagai bahan makanan sukun mempunyai berbagai macam nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita. Misalnya karbohidrat, protein, serat , air dan berbagai macam mineral misalnya kalium, zat besi, kalsium, magnesium, zinc, dan fosfor.
Berbagai vitamin yang terkandung dalam sukun misalnya vitamin B, vitamin C, beta karoten, riboflavin, dan niasin. Sukun juga mengandung antioksidan yang tinggi berkat kandungan flavonoid dan polifenol di dalamnya.
Jika dibandingkan dengan makanan sumber karbohidrat lainnya, seperti beras dan kentang, buah sukun mengandung mineral dan vitamin yang lebih banyak dan lengkap, tetapi nilai kalorinya lebih rendah. Hal ini membuat sukun cocok dikonsumsi sebagai makanan diet.
Ada banyak manfaat mengkonsumsi buah sukun bagi kesehatan. Buah ini mengandung indeks glikemik yang rendah, akibatnya konsumsi buah sukun tidak mempercepat peningkatan kadar gula darah.Â
Buah ini juga tidak mengandung gluten sehingga bisa dijadikan alternatif hidangan untuk orang yang peka terhadap gluten seperti penderita celiac.
Karena kaya akan antioksidan, buah sukun bisa mengurangi peradangan dalam tubuh juga mencegah penyakit jantung. Ya, kandungan antioksidan tersebut bisa  mengurangi kolesterol jahat dalam darah, mencegah penyumbatan di pembuluh darah jantung, dan menurunkan tekanan darah.
Wow, dibalik tampilan pohonnya yang rindang dan cantik sukun menyimpan buah yang begitu banyak manfaatnya dan menyimpan kelezatan tiada tara.
Hujan terus turun, sementara sukun goreng sedikit demi sedikit kami nikmati sambil ngobrol bersama teman. Rasanya yang manis, gurih dan harum membuat suasana terasa hangat.
Hari ini sukun goreng, besok pasti ada lagi.. karena teman yang pintar memasak ini sangat kreatif dan inovatif. He..he...
Ketika sukun mulai berbuah, ada banyak cerita tentang berbagai  hidangan yang tercipta dari dapur sekolah. Monggo sukun gorengnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H