Tulisan Kompasianer Desy yang berjudulÂ
"Media Sosial dan Anak-anak", Apakah Keduanya Bisa Bersahabat? sungguh sangat aktual dengan kondisi yang kita hadapi saat ini.Â
Betapa media sosial, sesuatu yang sangat digandrungi banyak orang kini juga masuk dalam kehidupan anak-anak, bahkan sejak mereka SD.
Anak-anak begitu suka bersosial media. Membuat konten, lalu diupload di sosial media adalah sebuah kesenangan yang mengasyikkan bagi para siswa saat ini.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor lima di dunia, yaitu sekitar 277 juta jiwa, Indonesia juga memegang rekor atas penggunaan gadget dan pemanfaatan internet dalam kehidupan sehari-hari warganya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, 67,88% penduduk Indonesia yang berusia 5 tahun ke atas sudah memiliki ponsel atau handphone. Hal tersebut mengalami peningkatan  dibanding 2021 yang masih 65,87%.
Laporan We Are Social mengatakan bahwa , per Januari 2023 jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 213 juta orang, dimana rata rata orang Indonesia menggunakan internet selama 7 jam 42 menit setiap hari.Â
Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, utamanya penggunaan gadget pada anak anak.Â
Ya, penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional anak.Â
Dari berbagai sumber diperoleh data bahwa dampak buruk penggunaan gadget berlebihan pada anak di antaranya anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying.
Berkaitan dengan hal tersebut, ajakan untuk bijak bersosial media di sekolah kami dimasukkan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema yang kedua.
Kegiatan projek ini berisi pemberian materi dan pembuatan infografik serta kampanye tentang  bijak bermedsos.Â
Setelah berbagai kegiatan tersebut, projek diakhiri dengan presentasi dan deklarasi plus penandatanganan komitmen bersama, tidak hanya tentang bermedsos, namun juga penggunaan internet secara bijak.
Deklarasi dilakukan bersama-sama oleh seluruh siswa dan guru pendamping projek di aula.Â
Isi  deklarasi tersebut adalah janji siswa untuk menggunakan sosial media juga internet untuk hal-hal yang positif, menggunakan bahasa yang baik dalam bersosial media, ikut memerangi hoax dan berhati-hati dalam membagikan foto atau video di internet.
Setelah pengucapan deklarasi, setiap siswa menandatangani komitmen untuk bijak berinternet pada sebuah banner yang nantinya akan dipasang di setiap kelas.
Diharapkan dengan kegiatan ini siswa akan menyadari pentingnya bijak berinternet utamanya bersedia sosial.
Ada banyak aturan yang harus dipegang oleh seorang pengguna internet. Setiap apa yang akan dilakukan harus dipikirkan benar- benar dampak baik atau buruknya,Â
Ya, gadget dan internet adalah alat. Ia bisa memberikan banyak manfaat, namun akan menimbulkan mudharat jika kita tidak bijak dalam penggunaannya.Â
Salam Kompasiana