Klepon. Sebuah nama yang singkat tapi menimbulkan sensasi tertentu bagi para penggemarnya.Â
 Mendengar kata klepon akan terbayang kue berbentuk bulat kenyal yang berwarna hijau dengan taburan kelapa di atasnya. Tak ketinggalan ada gula merah lumer yang ada di dalamnya, sehingga saat masuk mulut, dengan manisnya kue ini akan menyemprot lidah kita. So sweet.
Karena perilakunya yang seperti itulah beberapa orang menamakan kue ini kue kaget nyemprot. He.. .he.. tidak salah juga sih..
Tidak hanya kuliner Indonesia, kue klepon juga dikenal di restoran Cina dan Belanda.Â
Kue klepon diperkenalkan oleh imigran Indonesia kepada masyarakat Belanda sejak tahun 1950-an. Karenanya  kita bisa  menemukan kue ini di beberapa restoran Cina, Belanda, dan Indonesia seperti yang disebutkan dalam buku "Indisch Ieven in Netherland" (2006) yang ditulis oleh J. M. Meulenhoff.Â
Pembuatan kue klepon terbilang tidak terlalu sulit. Kue ini dibuat dari tepung beras dan tepung ketan yang dicampur dengan daun suji dan air, diuleni lalu dibentuk bulat-bulat.Â
Di bagian dalam bulatan adonan tadi dimasukkan gula merah yang akan lumer ketika bulatan tadi direbus dalam air panas. Merebusnya juga tidak terlalu lama. Sekitar 5-10 menit klepon sudah matang dan bisa diangkat dari air panas.Â
Menyajikan klepon cukup menata kue tersebut dalam piring saji, lalu taburi dengan parutan kelapa dan klepon siap dinikmati.
Sambil duduk santai , ngobrol bersama sahabat atau keluarga kiranya klepon adalah hidangan yang patut direkomendasikan.
Dalam perkembangannya klepon tidak hanya berwarna hijau, tapi juga memakai warna lain. Bahkan ada juga klepon pelangi. Cantik sekali..