Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ternyata Aljabar Itu Tidak Susah

22 Oktober 2023   07:14 Diperbarui: 22 Oktober 2023   08:11 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggabungkan alat tulis dengan milik teman, dokumentasi pribadi 

Hari itu pembelajaran di kelas matematika diawali dengan pembagian siswa dalam kelompok kelompok kecil. Ada delapan kelompok yang terbentuk, dan masing-masing kelompok terdiri atas empat orang siswa.

"Baik anak anak, keluarkan semua pensil, bolpoin dan penghapus  yang kalian miliki," kata Bu Guru mengawali proses pembelajaran

Anak anak saling menoleh. "Eh, kita mau ngapain ya?" tanya seorang anak pada temannya. Temannya menggeleng sambil mulai mengeluarkan alat tulis dari kotak pensilnya.

"Kita mau sulapan lagi,Bu?" celetuk seorang anak.

"Tidak, kali ini kita akan belajar aljabar..," kata Bu Guru sambil tersenyum.

Mendengar kata aljabar wajah anak-anak langsung berubah.

 "Wiiih, angel...," kata seorang anak dengan wajah cemas.

"Kita lihat nanti.. sulit atau tidak, sekarang coba keluarkan alat tulis yang seperti saya minta tadi," kata Bu Guru.

Anak-anak mulai mengeluarkan alat tulisnya dan mengelompokkan sesuai jenisnya. Hari itu pembelajaran aljabar baru saja dimulai.

***

Tentang Aljabar

Mengelompokkan alat alat tulis, dokumentasi pribadi 
Mengelompokkan alat alat tulis, dokumentasi pribadi 

Aljabar adalah salah satu cabang ilmu matematika yang menggunakan simbol-simbol dan berbagai operasi matematika.

Yang membuat siswa merasa bahwa aljabar itu sulit adalah karena siswa mulai banyak diajak bicara dalam bahasa simbol-simbol dan  berpikir abstrak.

Di awal materi aljabar mereka diajak mengenal tentang apa itu bentuk aljabar, banyak suku, variabel, koefisien dan konstanta.

Pemahaman terhadap variabel, koefisien dan konstanta harus dimiliki siswa. Ini sangat diperlukan agar mereka bisa mempelajari tahap berikutnya yaitu operasi bentuk aljabar.

Kembali pada pembelajaran di atas,  sesudah siswa mengeluarkan alat tulis dan mengelompokkannya, guru memberikan pertanyaan lanjutan.

Membuat bentuk aljabar berdasarkan kelompok alat tulis, dokumentasi pribadi 
Membuat bentuk aljabar berdasarkan kelompok alat tulis, dokumentasi pribadi 

"Misalkan berat tiap satu pensil adalah p gram, berapakah berat dua pensil?"

"2p..!" jawab siswa serempak. Ya, pertanyaan yang sangat mudah, karena berat dua pensil adalah p ditambah p. Atau dua kali p.

"Kalau berat satu bolpoin adalah b, berat setip adalah s, tuliskan berat bolpoin, pensil dan setiap yang kalian bawa," kata Bu Guru.

Anak anak langsung sibuk mengeluarkan isi tepaknya. Andi yang membawa 3 pensil , 2 bolpoin dan 4 setip langsung menulis 3p + 2b + 4s. Boni menuliskan 2p + 3b + 1s karena ia membawa 2 pensil, 3 bolpoin dan satu setip. 

Sesudah berkeliling Bu Guru meminta Andi untuk menuliskan berat alat tulis miliknya.

Andi langsung menuliskan di papan tulis  3p +2b + 4s diiringi tepuk tangan teman temannya.

"Bagus Andi.., jika berat kotak pensil adalah 65 gram, berapa berat alat tulis dan kotak pensil Andi?"

Siswa yang lain maju dan menambahkan tulisan pada jawaban Andi sehingga menjadi 3p +2b + 4s +65. 

Sekali lagi kelas bertepuk tangan.

Dari jawaban tersebut guru mengenalkan pada siswa bahwa jawaban Andi adalah bentuk aljabar yang terdiri atas 4 suku. Pada bentuk tersebut p, b dan s dinamakan variabel, angka yang menempel pada variabel yaitu 3,2 dan 4 dinamakan koefisien sedangkan angka yang berdiri sendiri yaitu 65 dinamakan konstanta.

Menggabungkan alat tulis dengan milik teman, dokumentasi pribadi 
Menggabungkan alat tulis dengan milik teman, dokumentasi pribadi 

"Baik sekarang coba gabungkan alat tulis kalian dengan teman di sebelah kalian, dan tuliskan bentuk aljabar baru yang menunjukkan berat gabungan alat tulis tersebut," kata Bu Guru lagi.

Andi langsung menggabungkan alat tulisnya dengan milik Boni. Ketika Bu guru meminta keduanya ke depan mereka menulis:

Andi : 3p +2b + 4s

Boni: 2p +3b + 1s

Gabungan: 5p + 5b+ 5s

Kembali siswa bertepuk tangan. Ibu guru menyalin jawaban tersebut di bawahnya menjadi :

3p +2b + 4s + 2p +3b + 1s = 5p + 5b+ 5s.

"Apa yang sudah dilakukan tadi adalah mengoperasikan bentuk aljabar, dimana 5p diperoleh dari 3p ditambah 2p, 5b dari 2b ditambah 3b, dan 5s dari 4s ditambah 1s,"

Siswa menyimak dengan seksama. Mereka mulai memahami bahwa menjumlahkan atau mengurangkan bentuk aljabar bisa dilakukan pada suku yang sejenis, yaitu suku yang memiliki variabel sama.

Setelah diskusi berakhir dan pembelajaran memasuki tahap pengambilan kesimpulan dan refleksi.

"Jadi apa yang kita pelajari hari ini, anak- anak?" tanya Bu Guru pada kelas.

"Bentuk aljabar, Bu," jawab Leni.

"Pintar Leni, apa lagi?" 

"Variabel, koefisien dan konstanta," jawab Boni.

"Bagus sekali," komentar Bu Guru.

"Cara menjumlahkan bentuk aljabar Bu," tambah Cecil.

"Bagaimana cara menjumlahkan bentuk aljabar, Cecil?" kejar Bu Guru

"Hurufnya harus sama, Bu," jawab Cecil

"Ya, bentuk aljabar yang bisa dijumlahkan adalah yang variabelnya sama," tandas Bu Guru.

"Ada kesimpulan lagi?" 

Kelas sejenak terdiam. Waktu istirahat kurang dua menit. Tiba-tiba Sandy mengangkat tangannya.

"Aljabar ternyata tidak sulit, Bu Guru," jawabnya sambil tersenyum senang. 

Jawaban Sandy langsung mendapat applaus dari teman-temannya. Bersamaan dengan itu bel berbunyi. Anak-anak segera bersiap untuk istirahat.

Bu Guru mengemasi bukunya dengan lega. Setidaknya hari ini satu misinya tercapai, yaitu  menanamkan dalam benak siswa bahwa aljabar itu sebenarnya tidak susah.  

Sekedar berbagi cerita, selamat berakhir pekan dan salam matematika ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun