Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengajak Siswa Belajar Berdemokrasi dengan Gembira

25 September 2023   21:11 Diperbarui: 23 Desember 2023   05:53 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi di kelas, dokumentasi Bintaraloka 

Pemilihan Umum telah memanggil kita

Seluruh rakyat menyambut gembira

Hak demokrasi Pancasila

Hikmah Indonesia Merdeka.. 

(Lagu Mars Pemilu-Marius Ramis Dajoh, Ismail Marzuki, GWR Tjok Sinsu)

Lagu yang sering diputar tiap menjelang Pemilu itu berkumandang di aula sekolah pagi itu. 

Dengan penuh semangat, siswa ikut menyanyi dengan iringan musik dari YouTube. Sementara siswa dan guru menyanyi, satu orang bertindak sebagai dirijen memandu di depan. Sesudah menyanyi, acara pun dimulai. Pembawa acara memanggil satu kelompok yang terdiri atas kira-kira 10 anak. 

Sementara beberapa siswa maju, yang lain menjadi penonton. Di depan, seorang siswa berorasi untuk kampanye, sementara siswa yang lain berdiri di bagian belakang dengan mengenakan aksesoris atau membawa atribut-atribut tertentu, yaitu bando, pamflet, atau poster. 

Pendukung kampanye calon ketua OSIS, dokumentasi pribadi 
Pendukung kampanye calon ketua OSIS, dokumentasi pribadi 

Mereka melakukan gerakan-gerakan tertentu sambil menyanyi dan dilengkapi dengan yel yel penyemangat. Isi yel adalah mengajak para audiens memilih calon yang dijagokan. Siapa yang dijagokan? Yang sedang berorasi tentu saja. 

Di atas adalah gambaran menarik pelaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan topik Demokrasi untuk Semua di awal tahun pelajaran ini. Kegiatan ini mulai dilaksanakan awal bulan Agustus, menyesuaikan dengan akan dilaksanakannya pesta demokrasi di sekolah, yaitu Seleksi Calon Pengurus OSIS.  

Diskusi di kelas, dokumentasi Bintaraloka 
Diskusi di kelas, dokumentasi Bintaraloka 

Ada banyak kegiatan dalam P5 kali ini, yaitu:

1. Paparan dari narasumber tentang demokrasi. Narasumber diambil dari dalam dan luar sekolah. Dari dalam sekolah adalah guru PKn, sedangkan dari luar sekolah adalah dari KPU dan Bawaslu.

2. Diskusi yang diadakan dalam kelompok kelompok kecil dan kelompok besar.

3. Simulasi pemilihan ketua OSIS. 

Simulasi Pemilihan Ketua OSIS meliputi pencalonan, kampanye, pemungutan suara, dan pelantikan.

Narasumber dari KPU dan Bawaslu, dokumentasi pribadi 
Narasumber dari KPU dan Bawaslu, dokumentasi pribadi 

Kegiatan P5 ini mengambil dimensi "Berkebhinekaan Global" dan "Bernalar Kritis". Bagaimana penjelasannya? Berkebhinekaan Global karena semua diajak menghargai keanekaragaman di sekitar kita, termasuk di antaranya perbedaan pendapat Bernalar Kritis karena siswa diajak berani berpendapat, juga bertanya tentang hal-hal yang dikemukakan oleh siswa lain. 

Hal ini sangat tampak saat diadakan simulasi kampanye calon ketua OSIS. Ya, sesudah Calon Ketua OSIS memaparkan programnya, audiens boleh mengajukan berbagai pertanyaan tentang program tersebut. Sejak awal sudah ditekankan oleh para guru pendamping bahwa penyampaian pendapat atau pertanyaan harus dilakukan dengan santun.

Kampanye bersama para pendukung, dokumentasi pribadi 
Kampanye bersama para pendukung, dokumentasi pribadi 

 Diterangkan oleh narasumber dari sekolah bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Penerapan demokrasi di Indonesia memberikan peluang kepada rakyat untuk bebas melakukan beragam aktivitas, salah satunya adalah menyuarakan pendapatnya. 

Setiap warga Indonesia berhak mengungkapkan pemikiran, menyampaikan gagasan, dan mengambil keputusan yang melibatkan dirinya, namun tetap dilakukan dengan cara yang santun, beretika, dan penuh tanggung jawab.

Suasana pemungutan suara, dokumentasi pribadi 
Suasana pemungutan suara, dokumentasi pribadi 

Melalui projek ini, siswa belajar keterampilan dalam menyuarakan pendapat, menghadapi perbedaan, dan mengambil keputusan. Setiap kegiatan dalam projek ini ditujukan untuk membangun nilai saling menghormati, toleransi, dan kedamaian serta kesadaran bahwa setiap orang memiliki hak dan kebebasan untuk berpendapat. 

Di akhir kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini nantinya siswa diminta mempresentasikan kegiatannya dalam bentuk visual dan atau audiovisual yang akan disajikan di media sosial.

Poster salah satu kandidat ketua OSIS, dokumentasi pribadi 
Poster salah satu kandidat ketua OSIS, dokumentasi pribadi 

 Akhirnya, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini, di antaranya adalah:

1. Siswa belajar menyalurkan aspirasi dan mengajukan gagasan atau pendapat secara santun dan bijak. 

2. Siswa menyadari bahwa perbedaan pendapat atau pilihan adalah sesuatu yang biasa.

3. Siswa belajar menggunakan media sosialnya untuk meng-upload hal yang bermanfaat.

Mengajak siswa berani berpendapat, dokumentasi Bintaraloka 
Mengajak siswa berani berpendapat, dokumentasi Bintaraloka 

Akhirnya, adalah penting mengajarkan demokrasi pada siswa sejak dini. Karena melalui pembelajaran tersebut, siswa semakin menyadari peran, tugas, dan kewajibannya sebagai warga negara dalam berdemokrasi. Melalui kegiatan ini pula siswa diajak untuk lebih jauh belajar sekaligus praktik berdemokrasi dengan sehat dalam suasana gembira.

Semoga bermanfaat dan Salam Edukasi:)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun