Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Rekreasi dengan Literasi", Sebuah Cara agar Siswa Lebih Cinta Kegiatan Literasi

17 September 2023   16:32 Diperbarui: 18 September 2023   08:35 4319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diskusi tentang bacaan dalam kegiatan Rekreasi dengan Literasi. (Dokumentasi pribadi)

"Rekreasi dengan Literasi", istilah ini saya ambil dari sebuah pengarahan yang diberikan oleh pengawas kami tentang penguatan literasi dalam pembelajaran.

Dalam pengarahan tersebut diterangkan tentang betapa penting mempertajam literasi dan membudayakan cinta literasi di kalangan siswa, karena dengan literasi mereka akan bisa belajar segala hal. 

Agar siswa tertarik dengan literasi, kita harus berusaha mengemas literasi menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan. 

Rekreasi dengan literasi ini kemudian kami terapkan untuk persiapan siswa dalam menghadapi ANBK. Bagaimana caranya? Nah, berikut adalah ceritanya. 

***

ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah asesmen yang dilakukan oleh Kemdikbud untuk menilai secara keseluruhan baik dari sisi kognitif maupun non kognitif siswa di sekolah.

Ilustrasi diskusi tentang bacaan dalam kegiatan Rekreasi dengan Literasi. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi diskusi tentang bacaan dalam kegiatan Rekreasi dengan Literasi. (Dokumentasi pribadi)

ANBK meliputi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan Surlingjar (Survey Lingkungan Belajar). Sekolah Menengah Pertama akan melaksanakan ANBK pada tanggal sekitar tanggal 18 -21 September 2023.

Betapa pentingnya pelaksanaan ANBK bagi sekolah. Ya, data yang diperoleh dari ANBK akan dijadikan dasar untuk mengeluarkan rapor pendidikan sekolah.

Dalam rapor pendidikan juga disertakan rekomendasi kegiatan apa saja yang perlu dilakukan sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran. Dengan demikian rapor pendidikan dipakai sebagai dasar penyusunan PBD di sekolah.

Meski Mas Menteri menerangkan bahwa tidak perlu ada bimbel ANBK namun agar bisa mengikuti dengan baik, terutama AKM yang meliputi literasi baca tulis dan numerasi perlu adanya persiapan pada diri siswa.

Ya, ciri khas dari soal AKM adalah bacaannya panjang, sehingga benar-benar menguji kemampuan dan ketahanan siswa untuk berliterasi. Berbeda dengan soal-soal rutin yang diberikan pada siswa dalam pembelajaran.

Tentunya persiapan yang dilakukan sekolah untuk menghadapi ANBK jauh berbeda dengan persiapan UN.

Jika persiapan UN banyak diisi dengan drill dan latihan soal, dalam persiapan ANBK siswa di sekolah kami lebih banyak diajak untuk berliterasi.

Kemampuan siswa dalam berliterasi sebenarnya bisa diasah lewat berbagai kegiatan literasi yang diadakan sekolah. 

Kemampuan berliterasi tidak bisa didapatkan dalam proses yang sekejap, tapi melalui kegiatan literasi sekolah yang dilaksanakan terus-menerus.

Pemberian motivasi pada siswa peserta ANBK. (Dokumentasi pribadi)
Pemberian motivasi pada siswa peserta ANBK. (Dokumentasi pribadi)

Ada tiga tahapan kegiatan literasi di sekolah, yaitu:

1. Pembiasaan, bisa dilakukan dengan membaca sepuluh menit setiap hari. Buku yang dibaca bebas, bisa fiksi ataupun non-fiksi. 

2. Pengembangan, adalah lanjutan dari pembiasaan. Bisa dengan menceritakan kembali, pembahasan masalah buku, membuat sinopsis dan lain-lain.

3. Pembelajaran, adalah dengan memasukkan literasi dalam pembelajaran di setiap mapel.

Kegiatan literasi yang dilaksanakan secara rutin akan meningkatkan kemampuan berliterasi siswa.

Khusus untuk siswa yang akan menghadapi ANBK kegiatan literasi di sekolah kami ditambah dengan rekreasi dengan literasi.

Mengapa ada istilah rekreasi? 

Ya, dengan literasi kita bisa mengajak siswa 'bersenang-senang' dengan membahas masalah-masalah yang sedang "in". 

Pada prinsipnya rekreasi dengan literasi, adalah sebuah cara untuk mengajak anak anak berliterasi dengan gembira. 

Bagaimana pelaksanaannya? 

Dalam seminggu tiga kali siswa diajak membaca dengan memanfaatkan gadget mereka, menayangkan bacaan, infografik atau video untuk selanjutnya dibahas bersama-sama. 

Topik bisa bermacam-macam. Biasanya masalah-masalah yang sedang hangat diperbincangkan. Seperti masalah judi online, pinjol, stunting, anemia, dan banyak lagi.

Penggunaan gadget untuk berliterasi. (Dokumentasi pribadi)
Penggunaan gadget untuk berliterasi. (Dokumentasi pribadi)

Bacaan diambilkan dari mana saja, lalu disesuaikan bahasanya dengan daya tangkap siswa SMP. Kegiatan ini diadakan seminggu tiga kali kira-kira 30 menit. Gadget siswa dimanfaatkan karena sering link bacaan dishare sehari sebelumnya.

Apa manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini? 

Selain untuk menguatkan literasi siswa dan mengajak siswa agar biasa menggunakan gadget untuk hal-hal yang berguna, kegiatan ini bisa memperluas wawasan siswa, juga mengajak mereka berani berpendapat dalam diskusi mengenai masalah yang terjadi di sekitar mereka. 

Harapannya kegiatan rekreasi dengan literasi ini tidak hanya membuat siswa bisa mengerjakan soal-soal ANBK dengan baik, tapi lebih dari itu, diharapkan ke depan siswa akan tumbuh menjadi generasi yang cinta literasi. 

Semoga bermanfaat dan salam literasi... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun