Sore itu ketika bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa orang guru masih meneruskan rapat di ruangan khusus. Tepatnya enam orang guru ditambah kesiswaan dan stafnya. Mereka masih terlibat dalam pembicaraan yang serius. Pembicaraan tentang berbagai pelanggaran yang dilakukan siswa akhir-akhir ini.
Enam orang di atas adalah Tim Tatib (Tata Tertib) sekolah. Ya, sebuah tim di sekolah yang terdiri atas beberapa guru dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tatib di sekolah.
Tentang Tatib dan Tim Tatib
Tata tertib sekolah adalah sejumlah peraturan yang harus ditaati serta dilaksanakan oleh seluruh warga yang berada di sekolah. Tujuannya diadakannya tata tertib adalah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif, nyaman, dan lancar.
Poin-poin tata tertib sekolah biasanya disosialisasikan pada wali murid di awal masuk sekolah.
Hal penting yang ada dalam tata tertib sekolah meliputi:Â
1. Aturan yang berkaitan dengan penampilan siswa, misal seragam yang benar sesuai ketentuan sekolah juga model rambut yang benarÂ
2. Aturan beretika yang baik dalam hubungan dengan sesama warga sekolah. Seperti harus sopan, tidak boleh berkata kotor, kasar , juga tidak boleh ada bullying.
3. Aturan tentang jam datang dan jam pulang, juga pembagian jam pelajaran.
4. Alur penanganan terhadap siswa yang melakukan pelanggaran. Misal kapan siswa yang melanggar diperingatkan saja atau perlu menghadirkan orangtua.
Agar Tata Tertib di sekolah bisa dilaksanakan secara maksimal maka perlu adanya Tim Tatib. Tim Tatib dibentuk melalui rapat dan dikukuhkan oleh SK Kepala Sekolah.
Tugas Tim Tatib begitu banyak. Sejak siswa masuk pintu gerbang hingga pulang lagi, Tim Tatib beserta OSIS dan guru piket sudah melaksanakan tugas, seperti melihat kelengkapan seragam siswa, berkeliling ke kelas-kelas untuk memantau penyimpanan HP dalam loker, termasuk juga memproses siswa yang melakukan pelanggaran.
Tentunya kerja Tim Tatib di masa dulu dan sekarang jauh berbeda. Di masa dulu Tim Tatib tampak begitu garang. Bahkan saat saya sekolah dulu salah satu guru Tatib saya selalu menertibkan siswa saat upacara dengan menendang kaki siswa yang barisnya tidak lurus. Saat itu menghukum siswa terlambat dengan berlari keliling lapangan sering sekali dilakukan.Â
Bagaimana dengan Tim Tatib sekolah sekarang?Â
Tim Tatib sekarang lebih humanis dalam melaksanakan tugasnya. Tim Tatib juga sering dibantu oleh BK sehingga penanganan masalah terhadap siswa lebih mengedepankan pemahaman dan pendekatan terhadap kondisi siswa.
Pada kenyataannya kerja Tim Tatib sekarang lebih rumit daripada tim Tatib zaman dulu. Ya, "kenakalan" siswa lebih beragam. Tim Tatib dipaksa harus jeli baik di dunia maya maupun dunia nyata.Â
Siswa yang banyak didominasi generasi alpha ini sejak lahir sudah begitu akrab dengan teknologi dan berasa hidup di dua dunia.Â
Sekarang pelanggaran siswa di samping dilakukan di dunia nyata juga banyak yang dilakukan di dunia maya. Beberapa kasus seperti membuka situs porno ataupun membuat dan mengupload konten yang tidak pada tempatnya mulai banyak muncul pada anak usia SMP.
Seringkali kerja Tim Tatib harus menghadapi hal yang sulit. Apalagi ketika menghadapi siswa yang berkali-kali melakukan pelanggaran sementara orangtua kurang kooperatif.
Di sekolah kami, dari banyak masalah pelanggaran, yang paling banyak muncul adalah masalah keterlambatan dan masalah rambut.
Untuk masalah rambut pada siswa putra biasanya karena rambut terlalu panjang, atau model tidak sesuai ketentuan, misal diberi warna atau kuncir.Â
Pada siswa perempuan pelanggaran biasanya berupa rambut panjang yang tidak diikat rapi.Â
Khusus bagi anak perempuan yang rambutnya tidak diikat, Tim Tatib juga para guru menyiapkan karet pengikat rambut. Sewaktu- waktu menjumpai siswa yang rambutnya diurai, akan segera kami beri karet dan saat itu juga harus diikat rapi. Jika tidak bisa mengikat rambut sendiri (biasanya kelas 7) kami akan membantu mengikat rambut tersebut.
Bagi siswa putra yang rambutnya terlalu panjang akan diingatkan untuk segera potong. Meski demikian ada saja yang membandel untuk tidak segera potong. Nah, untuk yang ini bagaimana? Sekolah akan menghubungi orangtua dan esoknya biasanya siswa akan datang dengan rambut yang terpotong rapi.
Namun kadang ada juga siswa yang karena suatu hal tidak segera potong rambut. Misal karena tidak punya uang atau orangtua tidak sempat memperhatikan karena tinggal di luar kota dan anak tinggal bersama famili.
Siswa seperti ini tidak banyak. Biasanya pulang sekolah oleh wali kelasnya mereka akan diantar ke tukang potong terdekat untuk dirapikan rambutnya. Kebetulan dekat sekolah kami saat itu ada tukang potong langganan anak sekolah.Â
Ya, banyak sekali tugas dari Tim Tatib. Pelanggaran siswa juga begitu beragam. Meski demikian Tim Tatib harus selalu berkepala dingin, tidak terpancing emosi sehingga melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.Â
Perlu ditanamkan kesadaran pada siswa bahwa tatib dibuat untuk kebaikan mereka. Masalah tatib sering dijelaskan pada siswa secara keseluruhan ketika habis senam, doa bersama ataupun literasi.Â
Yang perlu diingat, tata tertib di sekolah bukan hanya tugas Tim Tatib. Perlu kepedulian dan kerja sama semua guru untuk menegakkan aturan yang ada di sekolah.Â
Dan terakhir yang tak kalah penting, perlunya dukungan orangtua agar siswa mentaati aturan sekolah. Sebab tanpa dukungan orangtua, tentunya sulit mengajak siswa menaati segala aturan yang ada di sekolah.
Semoga bermanfaat, salam edukasi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H