Sekelompok anak berdiri di tepi lapangan volley sambil membawa penggaris panjang untuk alat ukur. Di depan mereka sebuah bangun hasil pionering pramuka berdiri kira-kira setinggi 1.7 meter.
"Bangun apa yang terbentuk dari hasil pionering kali ini?" tanya guru
"Limas segi empat, Bu," jawab siswa antusias.
"Pintar, berapa banyak sisi limas segiempat?"
"Ada lima, satu alas dan empat sisi tegak," jawab seorang siswa.
Bu Guru tersenyum
"Bagaimana bentuk sisi tegaknya?"
"Berbentuk segitiga sama kaki," kata siswa yang lain.
"Bagaimana bisa tahu bahwa itu segitiga sama kaki?'tanya Bu Guru lagi
"Kan tongkat Pramuka panjangnya sama, Bu?" jawab siswa yang lain lagi, sambil menunjuk tongkat Pramuka yang ada di sebelah pionering.
Yeay..., anak-anak tertawa mendengar alasan yang sangat logis dari satu temannya ini.
"Baik, dengan menggunakan Teorema Pythagoras, sekarang carilah tinggi sisi tegak Limas segiempat.," kata Bu Guru kemudian.
Beberapa anak langsung mengukur panjang tongkat dari ikatan satu ke ikatan yang lain, beberapa lagi mencatat. Mereka tampak begitu antusias.
Tentang pionering
Pionering adalah sebuah teknik ketrampilan Pramuka yang menggabungkan antara rancangan tongkat dan tali temali. Dengan pionering bisa dibuat rancang bangun yang menarik sesuai kreativitas pembuatnya.
Kali ini rancang bangun yang dibuat oleh pramuka berupa limas segiempat. Rancang bangun ini telah dibuat beberapa hari sebelumnya untuk persiapan sebuah event lomba.
Kokoh dan rapinya hasil pionering menunjukkan kecermatan para pembuatnya.
Tentang Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras adalah teorema yang berlaku pada segitiga siku-siku. Teorema ini mengatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring segitiga sama dengan jumlah kuadrat dua siku-siku yang lain.
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras panjang sisi ketiga dari  sebuah segitiga siku-siku bisa dicari jika dua sisi yang lain diketahui.
Bahkan pada segitiga siku-siku istimewa (yang mempunyai sudut 30,45 atau 60 derajat), jika panjang satu sisi diketahui, panjang dua sisi yang lain bisa dicari.
Ide untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan pionering muncul ketika dalam beberapa kali survey sederhana yang dilakukan terhadap siswa ternyata penyebab yang menjadikan mereka kurang suka matematika adalah karena matematika terlalu 'abstrak' sehingga kurang bisa dipahami.
Hal ini juga diperkuat kadang ada bisik-bisik siswa yang mengatakan 'materi ini untuk apa sih?'
Meski pentingnya belajar sebuah materi selalu disampaikan di awal pembelajaran, tapi masih muncul pertanyaan tentang kegunaan sebuah materi dalam kehidupan sehari-hari di tengah pembelajaran.
Penggunaan media  pionering ini adalah upaya untuk mendekatkan matematika dengan apa yang ada di sekitar siswa. Ya, banyak benda di sekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk bermatematika.
Nah, bagaimana proses pembelajarannya? Setelah bersama-sama mengamati hasil pionering, siswa diminta mengukur masing masing panjang rusuk limas, kemudian mencari tinggi masing-masing sisi tegak dan tinggi limas dengan menggunakan Teorema Pythagoras.
Laporan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dikumpulkan dalam bentuk laporan tertulis atau video.
Laporan dikumpulkan dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan semangat dilaksanakannya pembelajaran berdiferensiasi. Dalam hal ini yang dilakukan adalah pembelajaran berdiferensiasi produk.
1. Membuat siswa lebih terbuka wawasannya bahwa belajar matematika bisa juga dengan menggunakan benda benda sekitar kita.
2. Lebih memahami bagaimana menggunakan Teorema Pythagoras dan penerapannya secara nyata.
3. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam melakukan pengukuran.
Ada banyak pertanyaan muncul dari siswa saat melakukan pengukuran. Apakah pengukuran dilakukan dari ujung tongkat ke ujung yang lain, ataukah dari simpul ke simpul ?Bagaimana cara melakukan pembulatan?
Wasana kata, cerita di atas adalah sedikit usaha yang saya lakukan dalam pembelajaran matematika agar siswa bisa lebih tertarik mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar siswa.
Penggunaan media di sekitar membuat matematika terasa sangat dekat dan tampil lebih 'ramah' di hadapan  siswa.
Semoga bermanfaat, salam matematika.
