Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Saya Menjadi Peserta Kegiatan PembaTik

3 September 2023   00:45 Diperbarui: 3 September 2023   00:48 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presentasi siswa, contoh pemanfaatan TIK dalam pembelajaran , dokumentasi pribadi 

Berawal dari ajakan seorang teman, di sekitar bulan Juni 2023 kemarin akhirnya saya mendaftar untuk mengikuti kegiatan PembaTik atau  Pembelajaran Berbasis TIK. 

Melalui kegiatan ini para guru akan belajar bagaimana memaksimalkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. 

Sebenarnya sejak lama saya dihimbau mengikuti program ini. Tapi mendengar kata TIK selalu menimbulkan rasa kurang percaya diri pada diri saya. Sehingga mengikuti program PembaTik selalu saya tunda-tunda. 

He..he.. terus terang saya adalah pembelajar TIK yang tidak begitu cepat. Barangkali jika para guru muda perlu belajar materi satu kali, saya harus belajar dua atau tiga kali. 

Selang beberapa bulan tawaran mengikuti pembaTik datang lagi. Kali ini yang mengajak adalah teman saya, guru IPA. Masih muda, pintar TIK dan tidak keberatan jika ditanya-tanya. Nah, yang terakhir inilah yang membuat saya berani mendaftar PembaTik.

"Aku nanti diajari ya, kalau tidak bisa," tanya saya
"Beres, Bu, " jawabnya semangat.
Singkat cerita akhirnya di awal tahun pelajaran 2023/2024 saya pun mendaftar kegiatan ini.

Tentang PembaTik

Presentasi siswa, contoh pemanfaatan TIK dalam pembelajaran , dokumentasi pribadi 
Presentasi siswa, contoh pemanfaatan TIK dalam pembelajaran , dokumentasi pribadi 
Dikutip dari Kemdikbud.id, PembaTik atau Pembelajaran Berbasis TIK adalah  Program peningkatan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya untuk mendukung terciptanya Inovasi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan pemanfaatan platform teknologi. 

Ada empat level dalam program ini yaitu  level literasi, level  implementasi, level kreasi, dan level berbagi & berkolaborasi.

Hal yang dipelajari dari kegiatan PembaTik begitu beragam. Di antaranya tentang  perangkat TIK untuk pembelajaran, perangkat pembelajaran kolaboratif dan pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran, pengembangan media pembelajaran berteknologi digital, termasuk juga pembuatan vlog.

Di setiap level terdapat modul-modul yang harus dipelajari dan diakhiri dengan tugas, ujian akhir dan evaluasi.

Meski materi begitu banyak, semua bisa teratasi dengan kolaborasi dan manajemen waktu yang baik. Hal yang sangat membantu adalah timeline kegiatan ini tersaji jelas, sehingga kita bisa menyesuaikan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Kegiatan dimulai di bulan Juli. Berbagai  materi diberikan lewat google classroom ataupun zoom, sesudahnya diadakan ujian level satu kira-kira awal Agustus. Ujian berupa soal pilihan ganda yang dikerjakan secara daring. 

Ada pengalaman lucu di sini. Biasalah, menjelang ujian selalu ada teman-teman yang ingin berbagi soal atau istilah lainnya memberikan bocoran. Bahkan lewat Kompasiana juga (ups).

Terus terang. Itu tawaran yang menggoda juga, apalagi saya tidak begitu pandai TIK.
Karenanya ketika ada artikel tentang bocoran ini saya juga ikut membukanya. Ya, harapannya soal yang keluar akan sama persis. He..he..

Tapi tentu saja hal tersebut tidak terjadi. Penyebaran bocoran tentunya sudah diantisipasi oleh penyelenggara. Apa buktinya? Soal ujian saya, ujian teman saya, juga bocoran sama sekali berbeda. Satupun tidak ada yang sama ..nah... 

Di level dua ada tugas untuk membuat video pembelajaran dan hasilnya diupload di Platform Merdeka Mengajar. 

Selain meningkatkan kompetensi diri, hal positif lain yang bisa diambil dari kegiatan ini adalah para guru bisa saling berbagi ilmu, dan berkolaborasi. Ya, di Platform Merdeka Mengajar kami bisa saling berkunjung dan memberikan komentar.

Diskusi dengan siswa sebelum pembuatan video, dokumentasi pribadi 
Diskusi dengan siswa sebelum pembuatan video, dokumentasi pribadi 

Karena belum pernah membuat sendiri video pembelajaran sebelumnya, maka saya mengamati dulu proses pembuatan video yang dilakukan teman. 

Setelah pengamatan, saya membuat video dengan dibantu anak anak. Mulai dari pembuatan skenario, pengarah gaya  termasuk jadi modelnya juga. Wah, sesuatu sekali rasanya..

Tentunya hasil video masih jauh dari sempurna. Tapi ini adalah pemicu agar saya terus belajar dan berkolaborasi untuk menciptakan karya yang lebih baik.

Dari level dua ternyata kami dinyatakan lulus setelah mengumpulkan tugas video, ujian akhir dan evaluasi. Berarti bulan ini kami menginjak level tiga. Aha..

Sungguh sebuah  pengalaman berharga bagi saya, mengapa? Akhirnya saya bisa membuktikan pada diri saya sendiri bahwa semua hal bisa dipelajari, bahkan yang tampaknya sulit sekalipun. 

Tentunya di level berikutnya tantangan akan lebih berat, tapi saya tetap yakin dengan semangat yang tinggi dan kolaborasi semua kesulitan pasti akan dapat diatasi.

Siap untuk level berikutnya,sumber gambar: https://twb.nz/pembatik2023level3
Siap untuk level berikutnya,sumber gambar: https://twb.nz/pembatik2023level3

Akhirnya tetap semangat teman-teman yang mengikuti kegiatan PembaTik. 

Semoga melalui kegiatan ini para guru bisa memaksimalkan penggunaan TIK dalam pembelajaran utamanya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Salam Edukasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun