Dalam Islam, ada dua macam kesalehan yang harus dimiliki seorang muslim. Kesalehan tersebut meliputi  kesalehan individual maupun kesalehan sosial.
Kesalehan individual dinamakan juga kesalehan ritual. Kesalehan ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan. Bagaimana manusia melaksanakan ritual ibadah seperti berdoa, sholat, puasa juga  haji .Â
Sedangkan kesalehan sosial meliputi bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain. Kesalehan sosial mencakup bagaimana akhlak kita pada sesama.
Kedua kesalehan tersebut sangat diperlukan. Kesalehan individual selain bertujuan untuk pengabdian diri pada Allah juga bertujuan membentuk pribadi yang Islami sehingga memberikan pengaruh positif pada pergaulan sesama manusia.
Lalu adakah kaitan perayaan Idul Adha dengan  kedua kesalehan tersebut? Ada. Nah, sebelum menjawab pertanyaan tersebut saya akan sedikit bercerita tentang perayaan Idul Adha 1444 H di sekolah bersama para siswa.
Seperti halnya perayaan Hari Raya Idul Fitri, perayaan Idul Adha tahun ini juga tidak bersamaan. Sebagian ada yang melaksanakan sholat Id kemarin, dan sebagian lagi hari ini.
Tak apa, perbedaan adalah hal yang biasa, karena masing-masing punya dasar dan alasan sendiri.
Perayaan Idul Adha di Bintaraloka hari itu diawali dengan pelaksanaan sholat Id di aula. Sholat Id diikuti oleh Bapak/Ibu guru yang beragama Islam dan siswa kelas 7 dan 8.
Di tahun-tahun sebelumnya, sholat Id di sekolah selalu dilaksanakan di lapangan, tapi karena hari itu kondisi lapangan basah karena semalam turun hujan, sholat dilaksanakan di aula. Bertindak sebagai imam dan Khotib adalah Ustadz Dedi Novianto, S.PdI, M.PdI.
Dalam ceramahnya selain mengajak jamaah  untuk selalu meningkatkan iman dan takwa, Ustadz Dedi juga mengajak semua untuk mengikuti teladan Nabi Ibrahim.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Â peristiwa Qurban sangat erat kaitannya dengan sejarah Nabi Ibrahim Sang Khalilullah.
Menurut Ustadz Dedi, ada dua hal yang bisa kita teladani dari sejarah Nabi Ibrahim yaitu keberanian untuk menyatakan dirinya muslim sementara orang-orang sekitarnya masih memegang keyakinan paganisme, dan keberanian untuk berkata 'tidak' pada ajakan orang-orang sekitarnya untuk menyembah berhala.
Sudah saatnya bagi kaum muslimin yang selalu menyebut nama Nabi Ibrahim setiap membaca sholawat melakukan renungan, sudahkah kita melaksanakan teladan Nabiyullah Ibrahim as?
Sesudah sholat Id, acara pagi itu dilanjutkan dengan ramah tamah di ruang guru. Ya, Ustadz Dedi adalah mantan guru PAI SMP Negeri 3 Malang dan sekarang beliau adalah pengawas PAI Kemenag Kota Malang.Â
Hari itu serasa nostalgia bertemu dengan kawan-kawan seperjuangan di sekolah tercinta.
Sekitar pukul sembilan pagi acara penyembelihan hewan qurban dimulai. Tahun ini qurban berupa lima ekor sapi dan tiga ekor kambing yang merupakan sumbangan dari siswa, guru dan komite.
Sesudah disembelih, Â daging kurban dipotong -potong, dikemas dalam tas kresek dan dibagi-bagikan pada yang berhak menerima.
Hampir semua guru dan TU terlibat dalam kepanitiaan Idul Adha. Ada yang bertugas di bagian penyembelihan dan pengemasan daging kurban, bagian distribusi, kebersihan , keamanan, konsumsi dan lainnya.
Siswa yang terlibat dalam kepanitiaan  berasal dari OSIS, BDI juga perwakilan masing-masing kelas 7 dan 8.
Banyak juga di antara panitia, terutama BDI, menginap di sekolah untuk melaksanakan takbiran di malam hari raya Idul Adha.
Kelancaran acara perayaan Idul Adha adalah berkat kerjasama yang sangat solid  dari semua seksi yang ada.
Dari sebuah perayaan Idul Adha di sekolah ada pelajaran penting yang bisa  didapatkan yaitu tentang kesalehan ritual dan kesalehan sosial.
Penanaman kesalehan individual atau kesalehan ritual dilaksanakan saat takbiran juga ibadah sholat Id, sedangkan penanaman kesalehan sosial dilaksanakan saat semua seksi berkerja sesuai tugas masing-masing, bahu membahu agar proses penyembelihan sampai distribusi daging qurban berjalan lancar.
Betapa penting menanamkan kesalehan individual dan sosial pada diri kita semua.Â
Selain bertujuan untuk  pengabdian diri pada Allah, ibadah ritual juga bertujuan untuk membentuk kepribadian yang islami, sehingga setiap dari kita bisa bergaul dengan baik dengan sesama manusia.
Ya, dalam keseharian hakekatnya kedua kesalehan tersebut sangat diperlukan agar kehidupan berjalan dengan indah dan harmonis.
Semoga bermanfaat, Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H