Sabtu yang istimewa.
Pagi itu setelah bersih-bersih rumah, tiba -tiba ada sebuah pesan yang menarik di grup WhatsApp KPB. Aha, rupanya dari Kompasianer Nazarotin yang menyapa saya di grup.
Saya mengenal Mbak Nazarotin sebagai Kompasianer yang sering menulis masalah kuliner dan pembelajaran.
Dari tulisan-tulisannya saya mengambil kesimpulan Mbak Nazarotin adalah guru agama yang pintar memasak.
Inti pesan pagi itu, Mbak Nazar sedang berada di kota Malang karena puterinya diterima di Universitas Negeri Malang jurusan Seni Rupa.
Di pesan itu juga ada foto Mbak Nazarotin dengan puteri dan keponakannya. Tampak foto itu diambil di area Fakultas Sastra UM.
"Ketemuan yuk?"
Wah, sebuah ajakan yang menarik. Tanpa berpikir dua kali saya langsung mengiyakan. Betapa tidak? Jarak dari rumah saya ke UM tidak begitu jauh. Paling sepuluh atau lima belas menit  bersepeda motor, bahkan dulu saat kuliah saya sering jalan kaki ke UM.
Bergegas saya akan berangkat. Karena sepeda di rumah yang ada adalah sepeda besar akhirnya saya minta diantar oleh keponakan.
"Le, antar budhe ke UM ya?" kata saya.
"Ke UM yang mana, Budhe?"
"Fakultas Sastra..," jawab saya sambil tersenyum.Â
Keponakan saya sempat terkejut. Ia kuliah di fakultas yang sama.
"Wonten nopo budhe?" katanya heran.
"Teman budhe ada di sana Le, baru datang dari Blitar," jawab saya kemudian.
Menjelang berangkat, sebuah pesan WhatsApp masuk lagi. Ternyata Mbak Nazarotin mengajak ketemuan di Malang Town Square (MATOS), sebuah mall yang tidak jauh lokasinya dari UM.
Sepeda motor kami terus melaju. Perkiraan, sepuluh menit lagi kami akan sampai. Tapi karena di Jl. Bandung agak macet, akhirnya kami agak lambat sampai di MATOS.
Setelah parkir, kami langsung menuju tempat yang dijanjikan yaitu KFC yang ada di bagian depan MATOS.
Perjumpaan yang menyenangkan sekali. Tanpa ragu saya segera menghampiri tiga orang yang ada di depan KFC. Persis yang ada di foto. Mbak Nazarotin, putri dan keponakannya.
Pertemuan yang begitu hangat. Sebelumnya kami sudah berencana untuk mengadakan kopdar di Blitar ketika saya ada acara jalan- jalan ke Blitar. Tapi karena pada hari Sabtu sekolah di Blitar tidak libur, akhirnya pertemuan gagal dilaksanakan.
Pembicaraan berjalan ngalor-ngidul. Tentang dulu pas Mbak Nazar kuliah di IAIN ( UIN) Malang, tentang kos kosan, tentang anak-anak, guru penggerak dan banyak lagi.
Sayang pertemuan kami tak bisa berlangsung lebih lama karena keponakan saya ada acara lain. Kami bersalaman, cipika cipiki dan berpisah.
Aih, sebuah hal yang menyenangkan. Â Dari berkenalan lewat tulisan, Â lanjut ngobrol di grup WhatsApp, akhirnya kami bisa berjumpa secara langsung.
Mbak Nazarotin orangnya ramah dan menyenangkan seperti yang saya duga dari tulisan-tulisannya.
Semoga kopdar ini akan berlanjut dengan kopdar-kopdar berikutnya. Bukankah nanti Mbak Nazarotin akan sering ke Malang guna sambang puterinya?
Semoga di kopdar yang lain kami bisa  mbakso, makan cwimie ataupun ngopi bareng di Kajoetangan. Bahkan lebih dari itu, semoga di kopdar berikutnya saya bisa belajar masak pada ahlinya... he...he...
Salam Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI