Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Tes Calistung Perlu Dihapus dari PPDB SD dan MI?

15 Mei 2023   19:31 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:21 1955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar berbagi pada sesama, dokumentasi pribadi Ima

Beberapa ibu tampak duduk di depan sebuah taman kanak kanak. Sambil menunggu anak-anak keluar dari ruang kelas, mereka mengobrol bersama.

Salah satu ibu menceritakan betapa anaknya yang sudah duduk di TK B sudah pintar membaca, menulis dan berhitung (calistung), sementara beberapa ibu yang lain tampak begitu resah. Betapa tidak? Anak-anak mereka yang juga duduk di TK B belum juga bisa membaca. Lalu bagaimana tes masuk SD-nya nanti?

Di atas adalah gambaran keresahan orang tua murid ketika anaknya menginjak TK B atau nol besar.

Betapa orang tua dikejar-kejar rasa khawatir. Sebentar lagi PPDB Sekolah Dasar. Jika anaknya tidak bisa membaca ataupun berhitung bagaimana bisa masuk SD sesuai keinginan? Ya, untuk masuk SD, banyak sekolah yang mensyaratkan calon siswa harus sudah bisa calistung.

Siswa TK ABA 17 belajar di luar kelas, dokumentasi pribadi Ima
Siswa TK ABA 17 belajar di luar kelas, dokumentasi pribadi Ima

Tapi itu tahun-tahun kemarin. Angin perubahan mulai terjadi berkaitan dengan tes masuk SD ini.

Baru-baru ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menghapus tes calistung pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SD/MI.

Kebijakan ini adalah bagian dari program Merdeka Belajar episode 24 tentang transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dan diluncurkan akhir Maret lalu.

Para pakar pendidikan sangat mengapresiasi kebijakan Kemdikbudristek tersebut. Mengapa? Alasannya jelas. Calistung belum waktunya diberikan pada anak usia 0-6 tahun.

Jika untuk masuk SD harus ada tes calistung, maka guru akan lebih fokus mengajarkan calistung daripada memaksimalkan aspek pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang meliputi enam aspek, yaitu nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun