Diharapkan dengan pembelajaran berdiferensiasi siswa akan lebih semangat belajar karena mereka merasa terlayani dengan baik.
Guru bisa diibaratkan petani. Jika petani bisa mengolah tanah dan merawat bibit tanaman dengan baik, Â pada akhirnya nanti bibit akan tumbuh dan memberikan hasil yang baik pula.
Meski begitu petani tidak bisa mengubah bibit tersebut agar tumbuh menjadi tanaman lain. Jika petani menanam padi, maka akan tumbuh tanaman padi. Demikian juga jika petani  menanam jagung, maka akan tumbuh tanaman jagung.
Demikian juga siswa. Tiap anak bagaikan benih yang punya potensi berbeda. Karenanya ia butuh tangan trampil petani dalam hal ini guru agar bisa tumbuh maksimal sesuai kodratnya.
Lalu bagaimana guru bisa merancang berbagai proses pembelajaran yang menyenangkan? Selalu belajar dan berbagi, dan untuk ini disediakan sebuah platform yaitu Platform Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar bisa membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka.
Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Indonesia kita yang terhampar dari Sabang sampai Merauke memiliki kondisi alam dan geografis yang sangat berbeda. Sehingga sangat mungkin terjadi kesenjangan dalam banyak hal antara satu daerah dengan daerah lain termasuk di antaranya kesenjangan mutu pendidikan.
Melalui platform ini harapan besar digantungkan agar kesenjangan mutu pendidikan antara satu daerah dengan daerah lain di Indonesia  perlahan mulai bisa diatasi.
Platform Merdeka Mengajar membuat guru satu dan yang lain terkoneksi dalam nafas selalu belajar dan berbagi agar bisa memberi layanan yang terbaik bagi para siswa.