Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Baju Lebaran dan Kenangan yang Menyertainya

18 April 2023   18:54 Diperbarui: 18 April 2023   18:58 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju lebaran, sumber gambar: Riau Headline

Saat itu di rumah ada lemari besar khusus untuk kain para pelanggan . Kami namakan itu lemari garapan. Ketika menjelang lebaran, lemari itu sampai tidak bisa ditutup saking penuhnya. Bisa dibayangkan betapa banyak jahitan bapak saat itu.

Banyaknya jahitan bapak kadang membuat kami anak-anaknya khawatir. Jangan- jangan bapak tidak punya waktu untuk menjahit baju kami bertiga? Apakah lebaran kami juga berbaju baru? 

Kadang dua hari menjelang lebaran,  baju kami masih berupa potongan kain. Duh, benar-benar hati jadi deg-degan. Jangan-jangan bapak lupa dengan baju-baju kami saling banyaknya baju pelanggan yang harus diselesaikan. 

Tapi kekhawatiran kami itu tak pernah terjadi. Bapak dan ibuk sering melembur baju baru kami di malam takbiran, dan baru disetrika esok hari menjelang  sholat Id. Yang jelas, pas lebaran kami pasti mengenakan baju baru.

Masa kejayaan penjahit mulai meredup ketika toko-toko baju banyak berdiri di mana-mana. Ya, orang-orang banyak yang lebih memilih untuk membeli pakaian jadi. 

Toko baju, sumber gambar: Kompas.com
Toko baju, sumber gambar: Kompas.com

Alasannya bajunya bisa langsung dipakai,  dan  modelnya bermacam-macam pula.  Sementara kalau menjahitkan harus menunggu beberapa hari baru bisa dipakai.

Sampai akhirnya jahitan bapak semakin sepi dan bapak pindah profesi. Sesekali bapak masih menerima jahitan dan yang banyak adalah permak. Ya, biasanya dari orang yang membeli baju di toko,  lalu karena ukuran yang kurang pas,  baju dibawa ke rumah untuk dipermak.

Begitu sepinya jahitan, bahkan kamipun akhirnya ikut-ikutan membeli baju jadi saat lebaran. Sudah tidak ada lagi kesibukan menyiapkan baju lebaran di malam takbiran. 

Tahun demi tahun berlalu, keberadaan penjahit di kampung semakin tergusur. Bapak sudah lama meninggal. Tapi nuansa  persiapan menyambut kedatangan lebaran, termasuk persiapan baju barunya selalu mengingatkan saya pada suara deru mesin jahit bapak di ruang tengah. 

Suara deru mesin yang membuat kami begitu bahagia. Karena suara mesin itu menggambarkan ramainya jahitan bapak. Ramainya jahitan bapak berarti sangu lebaran yang akan kami terima  nanti pasti akan  banyak. 

Selamat menyambut datangnya Lebaran..:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun