Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kesalahan yang Sering Dilakukan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

18 April 2023   04:10 Diperbarui: 18 April 2023   20:51 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertanya dalam pembelajaran, Sumber gambar: Aku Pintar

Arin menunduk penuh rasa sesal. Sungguh, dalam hatinya ada rasa jengkel, gemas jadi satu. Penilaian tengah semester baru saja berlalu, dan dia mendapat nilai yang sama sekali tidak memuaskan. 

Kok bisa? Pikirnya jengkel. Padahal dalam keseharian Arin sangat aktif, rajin mengerjakan. Hanya satu kekurangannya. Ia tak punya catatan. 

Lha untuk apa mencatat? Apa yang diterangkan guru dia bisa tangkap semua. Buktinya nilai hariannya selalu bagus. Dalam beberapa materi misal perbandingan dan aritmatika sosial ia bahkan menjadi tutor bagi teman-temannya. Tapi entah mengapa kali ini justru di ulangan tengah semester, nilainya tidak begitu bagus.

Penilaian Tengah Semester| dokumentasi pribadi 
Penilaian Tengah Semester| dokumentasi pribadi 

Di atas adalah contoh hal yang sering terjadi pada siswa dalam pembelajaran matematika. Nilai harian bagus tapi saat ulangan nilai menjadi jeblok. Hal yang sangat mengecewakan, baik bagi siswa maupun guru. Ya, pada beberapa siswa, kadang mereka mendapat nilai ulangan yang jauh lebih rendah daripada yang diharapkan. 

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ternyata dalam mengikuti pembelajaran matematika tanpa sadar siswa sering melakukan kesalahan. 

Kesalahan yang tampaknya sepele tapi memberikan dampak yang kurang baik bagi siswa utamanya dalam memahami berbagai materi matematika. Kesalahan tersebut di antaranya adalah:

1. Malas mencatat

Pentingnya mencatat, sumber gambar: Suara.com
Pentingnya mencatat, sumber gambar: Suara.com

Masalah ini seperti yang terjadi pada Arin di atas. Banyak siswa yang merasa tidak perlu mencatat dengan alasan materinya mudah ataupun sudah jelas. 

Hal yang tidak boleh dilakukan, bagaimanapun juga manusia punya keterbatasan ingatan. Jika materi sudah menumpuk, maka untuk membuka ingatan kita perlu membuka catatan.

Mencatat sangat diperlukan agar apa yang dipelajari lebih melekat dalam ingatan. "Ikatlah ilmu itu dengan mencatatnya," demikian nasehat bijak dari Imam Syafi i ra.

2. Malas bertanya

Bertanya dalam pembelajaran, Sumber gambar: Aku Pintar
Bertanya dalam pembelajaran, Sumber gambar: Aku Pintar

Beberapa siswa malas bertanya meskipun dia belum mengerti. Ada banyak alasan yang membuat siswa takut bertanya. Takut pada guru, atau malu jika terlihat bodoh, padahal tidak ada pertanyaan yang bodoh dalam pembelajaran. 

Setiap pertanyaan pasti bermanfaat, baik untuk membuka ilmu bagi diri sendiri maupun siswa yang lain. Kadang pertanyaan yang dilontarkan bisa membantu siswa lain yang belum jelas pada masalah yang serupa.

3. Tidak memahami konsep dasar. Karena malas bertanya akhirnya konsep dasar tidak dimengerti. Akibat tidak memahami konsep dasar, belajar materi berikutnya semakin sulit dan pada akhirnya siswa merasa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit.

4. Malas berlatih. Nah, ini penyakit yang paling umum. Sesudah mempelajari satu konsep, latihan sangat diperlukan. Jika latihan soal yang mudah sudah lancar sebaiknya mengembangkan diri sendiri dengan mengerjakan soal sedang ataupun sulit. Mengerjakan soal dengan berbagai variasi akan membuat kemampuan memecahkan soal matematika semakin meningkat.

5. Suka menggunakan alat bantu hitung (kalkulator)

Menghitung dengan kalkulator, sumber gambar: Kumpulan rumus
Menghitung dengan kalkulator, sumber gambar: Kumpulan rumus

Ini penyakit yang banyak dialami siswa setelah pandemi. Belajar dengan gadget di rumah membuat mereka mudah sekali menggunakan kalkulator saat memecahkan masalah hitungan. 

Matematika memang bukan hanya berhitung. Tapi tanpa kemampuan hitung yang baik siswa juga akan kesulitan dalam mengerjakan soal matematika.

6. Kurang sabar dan ulet

Jika mengalami kegagalan dalam mengerjakan soal matematika dengan satu cara, maka harus terus berusaha dengan cara lain. 

Jika gagal coba lagi, begitu terus sampai berhasil. Ya, hakekatnya matematika mengajarkan pada kita untuk ulet dan sabar.  

Demikian beberapa kesalahan yang sering dilakukan siswa pada saat belajar matematika. 

Berlatih bersama | dokumentasi pribadi 
Berlatih bersama | dokumentasi pribadi 

Berkaca dari kesalahan tersebut, peran guru sangat diperlukan untuk selalu mengingatkan siswa, juga membuat pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tidak segan untuk bertanya atau berpendapat.

Hakekatnya matematika bukan pelajaran yang sulit. Asal kita sabar, telaten dan tahu bagaimana trik untuk mempelajarinya. 

Ya, seperti yang dikatakan Maryam Mirzakhani seorang matematikawan dari Iran bahwasanya matematika akan menampakkan keindahannya pada para pengikutnya yang sabar.

Semoga bermanfaat,

Salam matematika:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun