Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjadi Manusia yang Dirindukan Surga

10 April 2023   02:30 Diperbarui: 10 April 2023   06:05 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suka berbagi, dokumentasi pribadi

Surga adalah tempat di akhirat yang diciptakan Allah SWT untuk orang yang beriman dan bertakwa. Surga merupakan balasan Allah atas amal kebaikan yang dilakukan manusia selama hidup di dunia.

Dalam bahasa Arab surga disebut Al-Jannah. Al-Jannah diambil dari ungkapan al-hadiqah zatusy-syajar yang artinya kebun atau taman yang terdapat banyak pepohonan.

Banyak ayat dalam Al Qur an yang menerangkan tentang surga dan keindahannya. Setiap dari kita pasti ingin masuk surga. Kita semua tentu berharap dan rindu untuk masuk surga di kehidupan akhirat kelak.

Namun ternyata ada golongan manusia yang justru dirindukan surga. Betapa istimewa mereka. Surga menunggu kehadiran mereka.

Ada empat golongan manusia yang dirindukan surga yaitu:

Satu : Orang yang rajin membaca Al Qur'an

Belajar membaca Al Quran, sumber gambar: Islami.co
Belajar membaca Al Quran, sumber gambar: Islami.co

Mari kita perhatikan hadits berikut:

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).

Membaca Al Quran adalah ibadah yang mulia dan karena itu setiap muslim wajib mempelajarinya.

Tingkatan dalam belajar Al Qur an meliputi :

1. Belajar membaca Al Quran. Penting bagi setiap muslim untuk belajar membaca Al Qur'an dengan bacaan yang benar.

2. Memahami Al Qur an. Sesudah bisa membaca Al Qur an sebaiknya kita belajar memahami dan menghayati isi kandungan Al Quran.

3. Mengimplementasikan . Sesudah membaca, menghayati isinya yang terakhir kita mencoba mengimplementasikan Al Qur'an dalam kehidupan kita sehari hari

Dua : Menjaga lisan

Ilustrasi menjaga lisan, sumber gambar: FPSB UII
Ilustrasi menjaga lisan, sumber gambar: FPSB UII

Betapa pentingnya kita menjaga lisan kita. Ada sebuah kata bijak yang mengatakan bahwa selamatnya manusia adalah dari lisan atau kata katanya.

Al kisah pada suatu saat Lukman Al Hakim diminta menyembelih sapi oleh tuannya. Tuannya berkata , " Wahai Lukman, sembelihlah seekor sapi yang bagus, lalu bawakan kepadaku bagian tubuh sapi yang terbaik dan terburuk."

Lukman segera melaksanakan tugas tersebut. Dan ia memberikan bagian tubuh sapi yang terbaik dan terburuk dalam dua buah wadah.

Ketika tuannya membuka apa yang dibawa oleh Lukman, tuannya heran karena kedua wadah berisi lidah sapi.
"Apa maksudnya ini, Lukman?" tanya tuannya kepada Lukman.

Lukman menjawab, "Bagian tubuh yang terbaik adalah lidah, karena jika ia berkata -kata baik , maka selamatlah manusia. Bagian tubuh terburuk juga lidah, karena jika lidah berkata-kata yang kurang baik, maka manusia akan tergelincir dalam kebinasaan."

Tentangpentingnya  menjaga lisan ini diungkapkan hadits nabi : "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam" (HR. Bukhari).

Tiga : Suka memberi makan pada orang yang membutuhkan.

Baksos,melatih kepedulian pada sesama sejak kecil, dokumentasi pribadi
Baksos,melatih kepedulian pada sesama sejak kecil, dokumentasi pribadi

Islam mengajar kita agar suka berbagi dan peduli pada orang sekitar kita. Jangan sampai kita sudah melaksanakan banyak ibadah, namun terhalang masuk surga gara- gara tidak peduli pada orang sekeliling kita yang kekurangan.

Peduli pada sesama perlu dilatihkan sejak kecil agar kita semua suka berbagi.

Empat : Berpuasa di bulan Ramadhan.

Ilustrasi berpuasa di bulan Ramadhan, Sumber gambar: Merdeka.com
Ilustrasi berpuasa di bulan Ramadhan, Sumber gambar: Merdeka.com

Berbahagialah kita yang bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan karena kita termasuk manusia yang dirindukan surga.

Karenanya mari kita jaga puasa kita dengan menghindarkan diri dari segala perbuatan yang tercela agar kita bisa memperoleh pahala puasa. Jangan sampai kita tidak mendapat pahala puasa, melainkan hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.

Seperti hadits yang diriwayatkan Imam An-Nasai dan Ibnu Majah: "Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan hausnya saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malamnya saja."

Akhirnya semoga kita semua senantiasa diberikan petunjuk dan kekuatan agar kita bisa melaksanakan berbagai amal kebajikan yang membawa kita ke dalam golongan manusia yang dirindukan surga. Amiin YRA.

Salam Ramadhan.

Disarikan dari Pengajian KALBU MGMP PAI Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun