Tentunya banyak yang berubah. Seperti Rajabally yang dulu menjadi ikon Kajoetangan sekarang berubah menjadi Cafe Lafayette. Beberapa toko beralih usaha. Sepertinya cafe atau usaha kuliner semakin banyak.
Kajoetangan semakin cantik. Dengan pembenahan di sana-sini kawasan ini menjadi tempat yang asyik untuk berfoto ria. Bahkan sering dipakai sebagai lokasi foto prewedding oleh pasangan yang akan menikah.
Bangku-bangku dan lampu taman yang berjejer berpadu dengan kedai kopi atau tempat berjualan makanan ditata dengan apik sehingga suasana heritage semakin terasa.
Mengapa daerah ini dinamakan Kajoetangan?
Kawasan ini sebelumnya bernama Jl. Jend Basuki Rachmat. Lalu dikembalikan lagi ke nama Kajoetangan seiring pembangunan Kajoetangan sebagai tempat wisata heritage.
Ada empat versi alasan yang membuat daerah ini dinamakan Kajoetangan. Alasan tersebut adalah:
Pertama : karena sebelum tahun 1914 terdapat petunjuk lalu lintas berbentuk telapak tangan dan terbuat dari kayu. Petunjuk tersebut berada disebelah timur pertigaan Jalan Oro-Oro Dowo dan  Kajoetangan.
Kedua :Â dulu di kawasan ini banyak pohon berderet di sepanjang jalan yang menyerupai deretan tubuh manusia. Tangkai pepohonan seakan tangan yang menjulur ke arah jalan.