Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lebih Memahami Budaya Nusantara Melalui Pembuatan Majalah Duduk

9 Maret 2023   17:32 Diperbarui: 19 Maret 2023   15:53 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi setelah melakukan penilaian karya teman| Dokumentasi pribadi

Sekelompok siswa yang terdiri atas delapan anak melakukan presentasi dengan penuh percaya diri di depan kelas. Di hadapan mereka ada benda yang terbuat dari triplek dan berisi benda-benda kecil lain seperti rumah adat, baju adat ataupun binatang khas sebagai peraga.

Kelompok yang maju kali ini menjelaskan tentang propinsi Nusa Tenggara Timur dengan serba-serbinya. Mulai dari lokasi, rumah adat, lagu daerah, tempat wisata, binatang khas dan banyak lagi.

Yang menarik semua yang dibahas siswa tersaji rapi dalam peraga yang telah mereka buat. Sesekali posisi peraga diputar untuk memperkuat penjelasan tersebut.

Presentasi,| Dokumentasi pribadi
Presentasi,| Dokumentasi pribadi

Di atas adalah salah satu kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema Konser Musik Nusantara. 

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah satu hal yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya.

Sebagaimana tulisan saya yang berjudul Menanamkan Karakter Baik dan Menggali Potensi Siswa Melalui Kegiatan Proyek Konser Musik Nusantara, salah satu tahap dalam projek adalah membuat majalah tiga dimensi, dan dalam hal ini kami namakan majalah duduk

He.. he.. sebuah strategi untuk menarik perhatian siswa. Jika ada singkatan mading untuk majalah dinding, maka untuk majalah duduk disingkat dengan maduk.

Jika majalah dinding posisinya digantung di dinding, maka majalah duduk diletakkan di atas meja.

Penilaian antar teman dalam pembuatan majalah duduk.| Dokumentasi pribadi 
Penilaian antar teman dalam pembuatan majalah duduk.| Dokumentasi pribadi 

Mengapa membuat maduk? 

Sebelum siswa melakukan konser tentang lagu daerah Nusantara, mereka harus memahami kekhasan daerah di mana lagu tersebut berasal. Siswa harus mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang segala sesuatu berkaitan dengan provinsi tersebut, dan semuanya dituangkan dalam majalah duduk.

Proses pembuatan majalah duduk, | Dokumentasi pribadi
Proses pembuatan majalah duduk, | Dokumentasi pribadi

Pembuatan majalah duduk dilakukan melalui beberapa tahapan:

1. Pengundian tema: satu kelas dibagi dalam tiga kelompok besar dan tiap kelompok mengambil undian yang berisi nama provinsi yang akan diangkat sebagai tema dari majalah duduk. Karena di sekolah kami ada sembilan kelas, berarti ada dua puluh tujuh tema propinsi yang akan dibuat majalah duduk.

2. Diskusi dan browsing: sesudah mendapatkan nama provinsi, siswa melakukan diskusi kelompok dan mencari bahan sebanyak-banyaknya dengan cara browsing tentang provinsi tesebut.

Majalah duduk provinsi Bali dalam proses, | Dokumentasi pribadi
Majalah duduk provinsi Bali dalam proses, | Dokumentasi pribadi

3. Pembuatan majalah duduk: proses merancang dan membuat maduk dilaksanakan bersama. Bahan-bahan diusahakan jangan terlalu mahal atau memanfaatkan bahan yang ada di sekitar, seperti: triplek, kardus bekas, benang wol, kawat, sabut kelapa, tusuk gigi, stick es krim, dan lain-lain. Sesuai dengan semangat Merdeka Belajar siswa dibebaskan membuat karya sesuai kreativitas mereka.

4. Presentasi: sesudah jadi, majalah dipresentasikan di depan kelas. Guru memberikan bimbingan seperlunya tentang bagaimana melakukan presentasi yang baik, dan memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan proses pembuatan majalah duduk.

5. Penilaian: penilaian dilakukan oleh guru juga oleh teman sejawat. Penilaian diutamakan pada proses pembuatan dan presentasi.

Diskusi setelah melakukan penilaian karya teman| Dokumentasi pribadi
Diskusi setelah melakukan penilaian karya teman| Dokumentasi pribadi

Siswa begitu antusias dengan kegiatan ini. Berbagai kreativitas siswa muncul. Dari stik es krim, tusuk gigi maupun ijuk siswa bisa membuat berbagai rumah adat. 

Dari benang wol mereka bisa membuat pepohonan di pantai, atau dari lilin malam mereka bisa membuat binatang atau makanan khas. Aha, kreativitas siswa benar-benar patut diacungi jempol.

Berbagai hal yang bisa dipelajari siswa dari kegiatan pembuatan maduk adalah:

1. Siswa belajar bekerja dalam tim dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugasnya.
2. Siswa belajar mencari ide, mendiskusikan, dan mengeksekusi ide-ide tersebut.
3. Siswa belajar melakukan presentasi dengan baik.

Ya, ada banyak hal positif yang bisa diambil kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema Konser Musik Nusantara ini. 

Disamping belajar tentang berbagai karakter baik, yang tak kalah penting adalah mereka bisa memahami kekayaan Nusantara, sehingga bisa lebih mencintai budaya Nusantara.

Karena jika bukan kita semua yang mencintai budaya Nusantara, lalu siapa lagi?

Salam Pelajar Pancasila:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun